Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

,

Ketua DPD REI Banten Sebut 2024 Bisnis Properti Penuh Tantangan

Budi Man

| 27 Oktober 2023

| 07:48 WIB

Ketua DPD REI Banten Roni Hardiyanto Adali. (Foto: Budiman/Ekbisbanten.com)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Banten menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-VIII di Hotel Aston Serang, Kota Serang, pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Musda REI Banten ke-VIII kali ini mengakat tema “Menjalin Kebersamaan Menuju REI Banten Kuat dan Solid”.

Kegiatan Musda REI Banten ke-VIII ini dibuka langsung oleh Wali Kota Serang Syafrudin secara simbolis dengan menabuh bedug bersama Ketua DPP REI Joko Suranto dan Ketua DPD REI Banten Roni Hardiyanto Adali.

BACA: Di Musda REI Banten ke-VIII, Wali Kota Serang Buka Lebar Investasi Properti

Salah satu agenda Musda DPD REI Banten ke-VIII yang dihadiri puluhan pengusaha properti se-Banten ini yakni pergantian ketua.

Ketua DPD REI Banten Roni Hardiyanto Adali mengatakan, salah satu tujuan kegiatan Musda REI Banten ke-VIII ini digelar dalam rangka memilih pergantian ketua baru untuk masa peridoe 2023-2026.
“Ini adalah moment yang penting buat kita semua karena ini akan menentukan masa depan REI kedepannya. Namun saya berhararap dan insya Allah dengan rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan kita acara Musda kali ini bisa berjalan lancar, aman, damai, kondusif dan menyejukan, sehingga bisa terpilih pemimpin yang amanah, integritas, pemimpin yang siap mengabdi, pemimpin yang siap menjalankan dan membantu temen-temen anggota serta membawa REI Banten semakin maju dan bersinar,” kata Roni Hardiyanto Adali.

BACA: Ini Visi-Misi Dua Calon Ketua DPD REI Banten Periode 2023-2026

Pada kesempatan itu Roni juga menyampaikan, dengan persatuan dan kebersamaan antara anggota REI Banten, pihaknya optimistis bisa lebih siap dan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bisnis properti kedepannya.

Terlebih kata dia, pada tahun 2024 ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi para pebisnis properti yang tidak menentu, di antaranya pemilu tahun 2024 dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia.

“Dan kita tahu ke depannya kita akan menghadapi pemilu atau tahun politik 2024, dan biasanya kondisinya adalah wait and see. Ini bisa saja membuat perlambatan ekonomi yang berdampak terhadap bisnis kita. Jadi tentunya kita harus waspada dan hati-hati.” katanya.
Tantangan kedua kata Roni yakni, berkurannganya pasokan FLPP atau rumah subsidi dari 200 ribu unit pada tahun 2023 menjadi 116 ribu unit pada tahun 2024.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Scroll to Top