Senin, 10 Februari 2025
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Ketua DPD REI Banten Sebut 2024 Bisnis Properti Penuh Tantangan

| Jumat, 27 Oktober 2023

| 07:48 WIB

Ketua DPD REI Banten Roni Hardiyanto Adali. (Foto: Budiman/Ekbisbanten.com)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Banten menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-VIII di Hotel Aston Serang, Kota Serang, pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Musda REI Banten ke-VIII kali ini mengakat tema “Menjalin Kebersamaan Menuju REI Banten Kuat dan Solid”.

Kegiatan Musda REI Banten ke-VIII ini dibuka langsung oleh Wali Kota Serang Syafrudin secara simbolis dengan menabuh bedug bersama Ketua DPP REI Joko Suranto dan Ketua DPD REI Banten Roni Hardiyanto Adali.

BACA: Di Musda REI Banten ke-VIII, Wali Kota Serang Buka Lebar Investasi Properti

Salah satu agenda Musda DPD REI Banten ke-VIII yang dihadiri puluhan pengusaha properti se-Banten ini yakni pergantian ketua.

Ketua DPD REI Banten Roni Hardiyanto Adali mengatakan, salah satu tujuan kegiatan Musda REI Banten ke-VIII ini digelar dalam rangka memilih pergantian ketua baru untuk masa peridoe 2023-2026.
“Ini adalah moment yang penting buat kita semua karena ini akan menentukan masa depan REI kedepannya. Namun saya berhararap dan insya Allah dengan rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan kita acara Musda kali ini bisa berjalan lancar, aman, damai, kondusif dan menyejukan, sehingga bisa terpilih pemimpin yang amanah, integritas, pemimpin yang siap mengabdi, pemimpin yang siap menjalankan dan membantu temen-temen anggota serta membawa REI Banten semakin maju dan bersinar,” kata Roni Hardiyanto Adali.

BACA: Ini Visi-Misi Dua Calon Ketua DPD REI Banten Periode 2023-2026

Pada kesempatan itu Roni juga menyampaikan, dengan persatuan dan kebersamaan antara anggota REI Banten, pihaknya optimistis bisa lebih siap dan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bisnis properti kedepannya.

Terlebih kata dia, pada tahun 2024 ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi para pebisnis properti yang tidak menentu, di antaranya pemilu tahun 2024 dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia.

“Dan kita tahu ke depannya kita akan menghadapi pemilu atau tahun politik 2024, dan biasanya kondisinya adalah wait and see. Ini bisa saja membuat perlambatan ekonomi yang berdampak terhadap bisnis kita. Jadi tentunya kita harus waspada dan hati-hati.” katanya.
Tantangan kedua kata Roni yakni, berkurannganya pasokan FLPP atau rumah subsidi dari 200 ribu unit pada tahun 2023 menjadi 116 ribu unit pada tahun 2024.

“Dan yang kedua terkait tantangan terbatasnya kuota FLPP khususnya bagi pengembang rumah subsidi karena pada 2024 kuotanya hanya 166 ribu unit. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun ini 200 ribu unit. Namun saya yakin temen-temen Kang Joko di DPP beserta jajarannya pasti akan mencarikan solusi terbaik karena Kang Joko ini mempunyai jaringan yang cukup luas di Pemerintahan Pusat maupun dengan stakholder terkait,” teranganya.

Tantangan yang ketiga kata Roni yakni, bisnis properti masih dibayangi dengan resesi global yang sampai saat ini masih terasa, bahkan suka bunga BI sudah naik lagi 25 point. Menurutnya, kenaikan suku bungi BI tersebut akan berdampak pada perlambatan realisasi KPR rumah komersil yang di bawah Rp1 miliar.

“Nah itu juga harus hati-hati. Dan yang keempat, adalah perkembangan teknologi yang begitu pesat dan masif. Jadi mau tidak mau dan suka tidak suka kita harus melek teknologi. REI Banten sendiri sedang dalam proses transformasi dari sistem manual menuju ke sistem platrofm berbasis teknlogi digital,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin membuka lebar-lebar peluang investor properti di Kota Serang dengan catatan tidak masuk dalam kawasan zona hijau atau mengalihkan lahan pesawahan produktif.

“Saya atas nama Pemerintah Kota Serang membuka peluang secara lebar-lebar untuk pengusaha perumahan karena Kota Serang ini sebuah Ibu Kota Provinsi Banten. Kemudian penduduknya juga berkembang lebih cepat dan insya Allah usaha perumahan di Kota Serang ini akan cocok (sangat bagus),” kata Syafrudin kepada wartawan.

Guna menarik investor properti tertarik berinvestasi properti di Kota Serang, Syafrudin berjanji akan mempermudah seluruh perizinan pendirian perumahan di wilayahnya. Kecuali kata dia, wilayah yang masuk dalam kategori zona hijau.

“Insya Allah kemudahan-kemudahan perizinan akan diberikan Pemkot selama tidak terbentur dengan peraturan, terutama zona hijau. Ini yang tidak kami izinkan. Akan tetapi selain itu (kawasan zona hijau) akan mempermudah baik IMB serta masalah lain kaitannya dengan perizinan perumahan akan kami permudah,” tegas Syafrudin.

Adapun kata Syafrudin, dari 7 Kecamatan yang ada di Kota Serang, pihaknya merekomendasikan Kecamatan Cipocok Jaya dan Taktakan menjadi pilihan tepat untuk membangun perumahan karena masih memiliki lahan yang luas.

“Yang paling dominan itu di Kecamatan Taktakan dan Cipocok Jaya,” katanya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top