Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi menjelaskan bahwa pemusnahan itu bertujuan untuk mencegah kontaminasi Organisme Penggangu Tumbuhan/ Karantina (OPT/K) ke lingkungan sekitar ataupun ke sampel uji yang baru.
“Pemusnahan dilakukan secara rutin setiap bulannya sebagi upaya untuk mencegah kontaminasi Organisme Penggangu Tumbuhan/ Karantina (OPTK) ke lingkungan sekitar ataupun ke sampel uji yang baru,” jelasnya.
Sampel dan sisa uji laboratorium yang dimusnahkan kali ini, kata Arum, adalah biji gandum, bungkil kedelai, jagung, benih jagung, maltodextrine, corn starch, wheat flour, wheat brand/ pollar, shortening, cocoa powder, tomat, mangga, bibit kentang, kedelai dengan berat 93,3 kg.
“Sedangkan sampel dalam bentuk cair yaitu PFAD, fructose, minyak sawit dengan berat 2000 ml dan plate elisa, sentrifuge tube 44 pcs , SAP ekstrasi 33 sampel, dan Plate ELISA 24 sampel,” pungkasnya.