Sabtu, 15 Februari 2025
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Antisipasi Penyebaran OPTK, Karantina Pertanian Cilegon Musnahkan Sisa Sampel Uji Laboratorium

| Selasa, 29 Agustus 2023

| 12:06 WIB

Karantina Pertanian Cilegon
Petugas Karantina Pertanian Cilegon saat melakukan pemusnahan sisa arsip sampel dan sisa uji laboratorium. (Foto: Istimewa)

CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Balai Karantina Pertanian Cilegon melakukan pemusnahan terhadap arsip sampel dan sisa sampel uji laboratorium. Pemusnahan dilakukan menggunakan mesin incinerator yang bertempat di Instalasi Karantina Hewan (IKH) pada Senin, 28 Agustus 2023 kemarin.

Analis Perkarantinaan Tumbuhan Muda, Yayuk Yustikasari mengatakan bahwa kegiatan pemusnahan arsip sampel dan sisa sampel uji laboratorium dengan dibakar dengan mesin incinerator dilaksanakan setiap bulan.

“Pemusnahan ini dilakukan sebagai rangkaian kegiatan rutin laboratorium sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2017 yang mengharuskan pemusnahan sampel 1 bulan saat pertama kali diterima di laboratorium,” katanya.

Ia juga menyampaikan, pemusnahan arsip sampel dan sisa sampel uji laboratorium itu menggunakan mesin incinerator dengan suhu di atas 100° celcius.

“Hal ini dilakukan agar sisa arsip sampel dan sisa sampel uji labolatorium menjadi debu dan tidak membahayakan bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi menjelaskan bahwa pemusnahan itu bertujuan untuk mencegah kontaminasi Organisme Penggangu Tumbuhan/ Karantina (OPT/K) ke lingkungan sekitar ataupun ke sampel uji yang baru.

“Pemusnahan dilakukan secara rutin setiap bulannya sebagi upaya untuk mencegah kontaminasi Organisme Penggangu Tumbuhan/ Karantina (OPTK) ke lingkungan sekitar ataupun ke sampel uji yang baru,” jelasnya.

Sampel dan sisa uji laboratorium yang dimusnahkan kali ini, kata Arum, adalah biji gandum, bungkil kedelai, jagung, benih jagung, maltodextrine, corn starch, wheat flour, wheat brand/ pollar, shortening, cocoa powder, tomat, mangga, bibit kentang, kedelai dengan berat 93,3 kg.

“Sedangkan sampel dalam bentuk cair yaitu PFAD, fructose, minyak sawit dengan berat 2000 ml dan plate elisa, sentrifuge tube 44 pcs , SAP ekstrasi 33 sampel, dan Plate ELISA 24 sampel,” pungkasnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top