Jumat, 22 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UPG Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

Mohamad Yusuf Fadilah

| Sabtu, 15 Juli 2023

| 21:16 WIB

Wakil Dekan Fakultas Agama Islam UPG Hayumi (kiri peci hitam) foto bersama narasumber Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di Kampus UPG, pada Sabtu, 15 Juli 2023. (Foto: UPG FOR EKBISBANTEN.COM)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Agama Islam, Universitas Primagraha (UPG) kembali menyelenggarakan workshop implementasi kurikulum merdeka di Ruang Aula Lantai 3 Gedung B Universitas Primagraha, pada Sabtu 15 Juli 2023.

Kegiatan workshop implementasi kurikulum merdeka ini mengangkat tema “Upaya Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas Melalui Kurikulum Merdeka”.

Wakil Dekan Fakultas Agama Islam UPG Hayumi mengatakan, karakteristik kurikulum merdeka terfokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam.

BACA: Sambut Dies Natalis Universitas Primagraha ke-3, FAI Gelar Seminar Nasional

“Sehingga waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (projek penguatan profil pelajar pancasila), dan capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran fleksibel,” ujar Hayumi saat menyampaikan sambutan pada kegiatan workshop implementasi kurikulum merdeka.

“Selain itu, kurikulum merdeka memiliki keunggulan, yaitu lebih sederhana artinya fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya,” sambung Hayumi.

Ia mengatakan, tujuan dari kurikulum merdeka di antaranya membuat sekolah dan pemerintah daerah memiliki otoritas untuk mengelola sendiri pendidikan sesuai kondisi di daerahnya masing-masing.

BACA: Dulu Jualan Asongan Kini Berhasil Bangun Kampus UPG, Ternyata Begini Rahasia Sukses Haerofiatna

“Dengan kurikulum merdeka, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengambil inisiatif dan mengatur pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat belajar sesuai minat dan kebutuhan pribadi mereka. Ini juga membantu mengembangkan kemandirian, tanggung jawab, dan motivasi intrinsik pada diri mahasiswa,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia Nurlelah mengapresiasi pelaksanaa kegiatan workshop implementasi kurikulum merdeka di Kampus UPG.

Menurutnya, workshop implementasi kurikulum merdeka merupakan bagian dari pembekalan pengetahuan, pemahaman dan semua materi terkait kurikulum merdeka.

BACA: Ribuan Warga Kota Serang Hadiri Dies Natalis UPG ke-3

“Sehingga nantinya sudah siap saat penerapannya, dan juga sudah siap dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas,” ucapnya.

Sementara itu, Kasi PAUD dan Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Serang H. Edi Junaedi mengatakan, ke depan model Student Center Learning (SCL) dapat benar-benar dilakukan oleh semua guru dan dosen dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Menurut Edi, Student Center Learning merupakan metode pembelajaran yang berfokus untuk meningkatkan serta mengembangkan kemampuan kritis peserta didik atau mahasiswa.

“Sehingga peserta didik atau mahasiswa mendapatkan porsi untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan juga diberikan kebebasan dalam belajar,” jelasnya

Ia berharap melalui kegiatan workshop implementasi kurikulum merdeka, seluruh peserta nantinya bisa mengaplikasikan program kurikulum merdeka di sekolah masing-masing.

“Semoga, setelah mengikuti workshop ini, semua bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka. Sehingga nantinya bisa meningkatan pendidikan yang Berkualitas,” H. Edi Junaedi.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top