Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Bidang Konsumsi dan Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon Sutardi mengatakan, akan turun mambantu pemasaran hasil panen petani hidroponik di Kota Cilegon khususnya di Kecamatan Grogol.
“Rencana tahun ke depan ada kegiatan CSR dan untuk mengurangi stunting di Kecamatan Grogol akan dibangun fresh mart di pojok UKM bekerja sama dengan dinas terkait dan puskesmas setempat, kemudian kegiatan penanaman hidroponik (KWT dan POKTAN) di bawah pembinaan Dinas, pemasarannya dlakukan oleh anggota kelompok sendiri,” kata Sutardi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (28/10/2021).
Selain itu Sutardi menyampaikan, para petani hidroponik di Kota Cilegon bisa memasarkan hasil panennya ke pasar swalayan, asalkan hasil panennya harus berkesinambungan.
“Kegiatan penanaman hidroponik swadaya perlu adanya kontinuitas hasil panen bila bekerjasama dengan pasar swalayan,” ujarnya.
Sementara, terkait keluhan para petani hidroponik soal minimnya pengetahuan masyarakat tentang hidroponik yang dinilai turut menyumbang kesulitan dalam pemasaran hasil panen, Sutardi mengaku pihaknya telah menyediakan penyuluh di setiap kecamatan di Kota Cilegon.
“Di masing-masing kecamatan kita punya penyuluh, dan bila perlu pembinaan silakan hubungi penyuluh,” ujarnya.**
]]>