Sabtu, 23 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Owner Ayojek Beberkan Strategi Hadapi Krisis Ojol 2023

Raden Warna and

| Jumat, 5 Mei 2023

| 16:50 WIB

Driver Ayojek. Foto/instagram @ayojek.official

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Krisis ojek online (ojol) mulai banyak dirasakan di beberapa daerah di Indonesia, bahkan banyak driver ojol dengan nama besar seperti, Gojek dan Grab, juga mengeluh pendapatan yang semakin berkurang setiap hari.

Belum lagi, potongan aplikasi yang cukup tinggi juga membebani para driver sehingga penghasilan berkurang.

Selain itu, biaya perawatan aplikasi yang tidak sedikit juga menjadi pertimbangan para pengagas ojek online untuk memilih menutup bisnisnya tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Owner Ayojek Iqbal Bernat menyampaikan beberapa strategi yang dilakukan guna mempertahankan bisnis start upnya tersebut.

Strategi pertama, menggunakan aplikasi yang banyak dipakai oleh masyarkat. Ayojek sebagai bisnis ojol lokal di Kabupaten Pandeglang fokus pada segmen pengguna aplikasi WhatsApp, oleh sebab itu seluruh rangkaian transaksi dilakukan melalui satu aplikasi.

“Sebagus bagusnya teknologi, tidak akan mempermudah sekali klik makanan yang kita inginkan, lima detik kemudian langsung ada,” terangnya.

Strategi kedua, membatasi jumlah driver dan area pasar. Hal ini dilakukan guna meminimalir kecurangan, jadi Iqbal hanya merekruit anggota Ayojek yang masih satu kerabat saja.

Kemudian, area Pandeglang menjadi central Ayojek, karena pihaknya berupaya mencipktakan iklim kuat terhadap kepercayaan pelanggan.

“Lebih tegas lagi, kemarin saya memberhentikan belasa driver saat pemutihan, dan kami juga memberhentikan driver nakal. Sehingga konsumen bisa lebih percaya kepada kami,” ujar Iqbal.

Strategi ketiga potongan ringan, Iqbal menerapkan sistem potongan sebesar 12 persen untuk setiap transaksi pendapatan driver. Hal ini dilakukan setiap satu minggu sekali.

“Jadi kalau misalkan driver dapat Rp1 juta, uang masuk ke saya Rp120 ribu, itu pun masih digunakan untuk pembayaran admin,” katanya.

Saat ini, Iqbal menyampaian belum ada rencana ekspasni bisnis ke wilayah lain, karena perlu banyak pertimbangan seperti jumlah driver, jumlah kedai makanan yang akan dimasukan ke aplikasi WhatsApp.

“Dengan segmen pasar yang jelas meskipun kecil, ini akan mampu bertahan lebih lama, dan konsisten,” pungkasnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top