SERANG, EKBISBANTEN.COM – PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Banten, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Banten mencetak kenaikan laba bersih sekitar 9,7 persen, dari Rp8,6 miliar menjadi Rp9,5 miliar pada tahun 2023. Lantas berapa perolehan laba bersih BUMD lain seperti PT Banten Global Development (BGD) dan PT Agrobinis Banten Mandiri (ABM) Tahun 2023?
Direktur Jamkrida Banten Ahmad Rohendi mengatakan, sepanjang Tahun 2023, Jamkrida Banten berhasil mencatat kinerja cemerlang dengan membukukan laba bersih (audited) mencapai Rp9,5 miliar.
“Alhamdulillah perolehan laba tahun 2023 ada peningkatan dari tahun 2022,” ujar Ahmad Rohendi kepada Ekbisbanten.com, kemarin.
BACA: RUPS Jamkrida Ditunda, Ini Penjelasan Pj Sekda Banten
Dengan perolehan laba bersih sebesar itu, Jamkrida Banten diproyeksikan akan menyetorkan dividen kepada pemegang shaam, dalam hal ini Pemprov Banten dan PT Banten Global Development (BGD) sebesar Rp3 miliar.
“Dividen insya Allah lebih besar dari tahun sebelumnya. Sebelumnya Rp2,5 miliar kita setor dividen tahun ini dialokasikan Rp3 miliar,” kata Ahmad Rohendi.
Berdasarkan laporan keuangan PT Jamkrida Banten per 31 Desember 2023 yang sudah diaudir dan dipublikasikan perseroan di laman resminya, raihan laba bersih Jamkrida Banten ditopang dari pendapatan imbal jasa yang mencapai RpRp 216,93 miliar, pendapatan investasi senilai Rp3,95 miliar, kemudian pendapatan dan beban lain-lain senilai Rp1,3 miliar.
BACA JUGA: Mendagri: Bupati dan Wali Kota se-Banten Diminta Segera Pindahkan RKUD ke Bank Banten
Perolehan pendapatan imbal jasa PT Jamkrida Banten sepanjang Tahun 2023 sebesar Rp 216,93 milir tersebut mengalami peningkatan cukup tajam jika dibandingkan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp52,78 miliar.
Namun demikian, beban klaim yang dibayarkan perseroan pada Tahun 2023 cukup sebesar yakni Rp193,96 miliar. Pembayaran beban klaim ini meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp26,86 miliar.
Sedangkan beban usaha PT Jamkrida Banten sepanjang Tahun 2023 tercatat Rp16,79 miliar. Beban usaha ini terdiri dari beban sumber daya manusia Rp12,2 miliar, beban operasional Rp2,6 miliar, beban administrasi dan umum senilai Rp1,7 miliar.***