Owner Lembur Kula Ade Kardiana mengatakan, awal mula Ade membuat tempat wisata Lembur Kula ketika dirinya terpaksa harus berhenti bekerja karena pengurangan karyawan akibat Covid-19.
“Awalnya kerja di pabrik sosro kemudian karena pandemi jadi ada pengurangan karyawan. Saya melihat peluang dan dengan modal uang Rp3 juta saya menggaet rekan untuk buka coffee shop disini,” ujar Ade kepada Ekbisbanten.com, Rabu (17/11).
Usai berkolaborasi dengan brand coffee shop lokal Mustofa 85, Ade mencoba untuk memanfaatkan potensi alam dan keindahan Gunung Karang sebagai destinasi wisata yang indah dengan nuansa pegunungan yang baru.
“Akhirnya ditambah dengan pesangon yang didapat, sebulan kemudian kita buka wisata dengan membuat icon prahu abah yang terkenal,” ujarnya.
Dalam satu minggu, kata Ade dirinya mampu meraup omset penjualan mencapai Rp10 juta dari penjualan produk kopi maupun destinasi wisata yang berada di Lembur Kula.
“Saat pertama buka, masih dalam masa pandemi Covid-19, itu mencapai 1.000 pengunjung,” imbuh Ade.
Saat ini, Ade mempunyai 13 orang karyawan yang berdomisili asli dari kawasan wisata Lembur Kula serta anak-anak muda dari Pandeglang.
“Baru pertama kali bisnis kaya gini, sama saja kita juga harus benar-benar kerja, kalau dulu kerja dibayar orang nunggu gajian, sekarang kita kerja bayar orang. Intinya harus tetap semangat karena namanya jualan itu ada pasang surut, dan yang paling penting harus berinovasi,” tutup Ade. **
]]>
