Ketua Rt 12 Kampung pasir Gadung Wadas, mengaku
dengan adanya air lindi hitam pekat masyarakat merasa was-was. Karena, lama kelamaan air lindi menyerap ke permukaan tanah.
“Kalo lama lama air lindi ini menyerap ke air, kita takut tidak bisa dikonsumsi lagi soalnya air kan sebagai utama untuk kehidupan di sini,” ujar Eni saat ditemui di kampung Gadung, Minggu (8/1/2022).
BACA JUGA : Cilegon Rawan Bencana, Pemkot dan Industri Gelar Tsunami Drill
Menurutnya, air lindi berdampak pada tanaman yang menyebabkan gagal panen. Bahkan air lindi pada saat musim kemarau menimbulkan bau.
“Air lindi efeknya buat tanaman bisa gagal panen, terus kalau dipegang bisa menimbulkan gatal-gatal, air lindi pun bau pada saat musim kemarau,” ujarnya.
Dia mengatakan, persoalan air lindi memang sudah lama, pemerintah kota Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup pun berjanji akan membenahi, namun sampai detik ini pun belum dibenahi.
“Walaupun sudah ada mesin tapi belum berfungsi mesin penyedot dan penyaring. Saya lihat air ini tidak masuk ke kolam dulu, tapi langsung mengalir. Karena Ada dua jalur, yang satu ke kolam yang satu langsung mengalir,” pungkasnya.***
]]>