Minggu, 8 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

,

Sekolah Lapangan Poktan Ajarkan Petani di Pandeglang Pembuatan Pupuk Organik

Rizal Fauzi

| Selasa, 22 Agustus 2023

| 21:56 WIB

Asda Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Nuriah saat membuka acara Sekolah Lapang di Desa Rocek Kecamatan Cimanuk, Selasa (22/23). (FOTO: HUMAS PEMKAB PANDEGLANG/EKBISBANTEN.COM)

EKBISBANTEN.COM, PANDEGLANG – Sekolah lapang (SL) Kelompok Tani (Poktan) yang dilaksanakan di beberapa titik diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada petani, terutama dalam pembuatan pupuk organik.

Hal itu diungkapkan Asda Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Nuriah saat membuka acara sekolah lapang di Desa Rocek Kecamatan Cimanuk, Selasa 22 Agustus 2023.

Nuriah menegaskan bahwa Sekolah Lapang bukan acara seremonial belaka, namun upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pengetahuan petani.

“Pada kegiatan ini diajarkan cara pembuatan bahan organik oleh narasumber sehingga petani mempunyai alternatif pupuk untuk pengolahan lahan pertanian,” kata Nuriah.

Menurutnya, kegiatan ini untuk memberikan wawasan bagi para petani khususnya dalam pembuatan bahan organik. Pembuatan bahan tersebut menjadi solusi ketika pupuk an organik sulit didapat.

“Silahkan ikuti dengan seksama, catat semua materi yang disampaikan para narasumber setelah itu diaplikasikan pada saat mulai menanam,” pungkasnya.

Narasumber dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Cimanuk Encep Sulhi mengatakan, biosaka merupakan produk non paten dan non pupuk yang diramu sendiri oleh petani.

“Produk biosaka merupakan elisitor, artinya suatu produk yang berfungsi sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus,” jelasnya.

Dijelaskan Encep, elisator ini berfungsi memperbaiki tanaman dan ekosistemnya, sehingga tanaman tumbuh lebih bagus dan meningkatkan sel tanaman itu sendiri.

“Nanti secara fisik bisa dilihat dari daun dan batangnya, perkembanngan akar dengan sendirinya akan mencari nutrisi, menyuburkan tanah, agar ada pemahaman biosaka kita langsung praktekan,” ujarnya.

Sementara Toni kelompok tanu Mukti Rahayu II sangat senang bisa mengikuti kegiatan SL, sebab ia banyak mendapatkan informasi tata cara pengolahan pertanian.

“Pertama kita belajar biosaka, kami sudah peraktekan bahannya sudah kami catat seperti daun nilam, daun paku, sembung, ki hujan, kelor, daun mindi, semua diremas dengan air dua liter,” imbuhnya. ***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top