Pasalnya, setelah bekerja di PT Krakatau Posco selama dua tahun, perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi baja tersebut bisa dibilang menjadi idaman masyarakat Cilegon untuk bisa bekerja di sana. Namun, Firdaus sapaan akrab Nur Muhammad Firdaus malah memutuskan untuk resign dan membangun usaha konveksi dengan modal yang ia kumpulkan selama bekerja di perusahaan tersebut.
Meski usaha konveksi nya mengalami pasang surut akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Firdaus mengatakan saat ini dirinya mampu meraih omset ratusan juta per bulan.
“Untuk awal-awal turun sekitar 20 persen, nambah lagi 30 persen sampai 50 persen. Tapi kalau sekarang traffic nya sudah mulai naik lagi, jadi kita turun tuh gak turun terjun, tapi pelan-pelan sampai titik nadir turunya sampai 50 persen. Sekarang sudah naik sampai 75 persen belum sepenuhnya karena industri-industri lainnya juga kan lagi recovery. Alhamdulillah omset ratusan juta per bulan,” kata Firdaus kepada Ekbisbanten. com, Kamis (21/10/2021).
Firdaus menceritakan, usaha konveksi yang tengah ia geluti saat ini berawal dari ia sebagai broker percetakan dan kemudian mendirikan usaha sablon sendiri yang didirikan pada 2015 silam dengan nama ‘Raja Printing’ yang bertempat di teras rumah orang tuanya. Ia pertama kali mendapatkan orderan sablon sebanyak 200 pcs.
“Tahun 2015 itu saya masih kerja di PT Krakatau Posco. Dulu saya buka usaha kecil-kecilan, broker percetakan. Karena lumayan ada selisihnya, saya pikir bagaimana kalau bikin sendiri, akhirnya saya buka usaha sablon namanya Raja Printing tahun 2015, karena saya punya basic desain. Pulang kerja saya nyablon sendiri, gak punya modal. Waktu itu kita mulai dari teras belakang rumah masih berlantaikan tanah, di situ juga rumah orang tua,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, dikatakan Firdaus, karena orderan semakin banyak sehingga membutuhkan banyak ruang, berkat doa orang tuanya akhirnya ia berhasil membangun rumah untuk orang tuanya secara terpisah dari tempat usahanya.
“Karena orang tua mendoakan, alhamdulillah terbangun rumah orang tua, terpisah dari work shop. Dulu cita-citanya bagaimana memindahkan orang tua ke tempat yang lebih layak, alhamdulillah tercapai,” ujarnya.
Tidak sampai di situ, berkat doa orang tuanya juga ia berhasil membuat workshop dan kantor pemasaran yang profesional yang sekarang ditempatinya dengan beberapa usaha lainnya.
“Minta doa lagi sama orang tua bagaimana caranya bisa membangun workshop yang lebih layak alhamdulillah akhirnya tercapai lagi,” ucapnya.
Firdaus mengungkapkan, dirinya bisa mencapai semua itu berkat dari doa orang tua, kerja cerdas dan kerja keras. Menurutnya, orang tua adalah segalanya dan harus dimuliakan.
“Kalau ditanya kiat-kiat saya bisa mencapai di titik ini pertama adalah doa orang tua, kedua kerja keras dan kerja cerdas. Kalau saya utamakan kerja keras sepertinya saya akan jadi sombong,” ungkapnya.**
]]>