Dikutip dari laman instagram krakatau.steel program hilirisasi itu telah mengeluarkan 18 produk baja hilir hingga akhir 2021.
Dari produk baja hilir yang telah dikeluarkan PT Krakatau Steel itu tercatat mampu meningkatkan pendapatan hingga mencapai 5,7 kali lipat dari periode 2020.
“Sepanjang 2021, pendapatan Krakatau Steel dari program hilirisasi ini mencapai Rp 312 miliar, naik 5,7 kali lipat dibandingkan di awal program hilirisasi tahun 2020 yang sebesar Rp 47 miliar,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Minggu (16/1/2022).
Silmy menyampaikan, jika dihitung secara kuantitas produk baja hilir 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 4,5 kali lipat dibandingkan 2020.
“Hingga 2021 produk baja hilir sudah mencapai 17.900 ton dari sebelumnya 3.200 ton di tahun 2020,” ujarnya.
Untuk memudahkan berjalannya program hilirisasi itu, diketahui Krakatau Steel menggandeng sejumlah pihak untuk bekerjasama yang saling menguntungkan.
“Krakatau Steel bekerjasama dengan beberapa mitra potensial. Kami tidak perlu membangun pabrik untuk produk baja hilir, namun melalui kerjasama ini pabrik mitra yang utilisasinya rendah bisa terbantu sehingga program ini mengedepankan semangat saling menguntungkan dan saling menguatkan,” jelas Silmy.
Silmy menjelaskan, program hilirisasi itu memberikan kontribusi pada laba Krakatau Stell di 2021 sebesar Rp 33,9 milir. Ia juga menegaskan bahwa program hilirisasi itu juga akan menjadi landasan improvement dan inovasi berkelanjutan di 2022.
“Program hilirisasi yang dilakukan oleh Krakatau Steel menjadi landasan improvement dan inovasi berkelanjutan di tahun 2022. Di tahun 2022 Krakatau Steel menargetkan meluncurkan 10 produk hilir baru,” tutupnya.
Sebagai informasi, produk baja hilirisasi yang sudah dikembangkan oleh Krakatau Steel di antaranya Baja Kanal C, Reng Asimetris, Plat Talang, Baja Hollow, Baja Atap, Metal Roof, Floordeck, CNP, Welded Beam, Tower, Customized Plate, Electric Pole, Fiber Optic Pole, Hot Bend Pipe, Guard Rail, Tower Guyed Mast dan CTL.***
]]>
