“Bantuan ini diberikan kurang lebih untuk 2.155 orang di sembilan kecamatan sesuai target Pokphand,” ujar Tatu.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting Kabupaten Serang tahun 2029 sebesar 39,4 persen. Kemudian turun pada 2021 menjadi 27,2 persen. Turun kembali pada 2022 menjadi 26,4 persen. “Target tahun depan, target nasional di 14 persen. Ini tentunya tugas yang cukup berat buat kita, dan dibutuhkan kerja sama berbagai pihak,“ ujar Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten ini.
BACA: HUT Kabupaten Serang ke-497, Bupati Serang Tegaskan Kemajuan Harus Berkelanjutan
Menurut Tatu, bantuan telur rutin diberikan kepada masyarakat dalam rangka menurunkan angka stunting. Termasuk kerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan.
“Kita fokuskan bantuan untuk anak gizi buruk dan ibu hamil kurang gizi. Bantuan ini bukan hanya berefek terhadap pemenuhan protein, tapi juga penurunan stunting. Dan kami sangat berterima kasih terhadap Pokphand, dan semoga menjadi contoh bagi perusahaan lain,“tuturnya.
Koordinator CSR PT Charoen Pokphand, Bambang Setiawan mengatakan, penyaluran bantuan akan dilaksanakan pada Desember 2023 hingga Februari 2024. Sebab saat ini stoknya masih dalam proses starting atau produksi.
BACA: Custom Motor Sport Heritage Jadi Pusat Perhatian Yamaha Yard Built x Kustomfest di Yogyakarta
“Sebenarnya program ini boleh dibilang grand, program besarnya. Sebelumnya kita sudah menyalurkan di tingkat-tingkat desa di kecamatan yang memang ada peternakan Pokphand. Ini sinergi kami, dan Ibu Bupati sangat fokus juga pada penurunan angka stunting,“ ujarnya.