SERANG, EKBISBANTEN.COM – Perusahaan asal Tiongkok, Jiangsu Xuefeng Environmental Protection Science And Technology Co.Ltd bersama Lembaga Ekonomi Umat (LEU) menyatakan siap membantu Pemerintah Kota Serang dalam pengelolaan sampah di TPA Cilowong, Kota Serang.
Demikian terungkap dalam kegiatan Presentasi Kerjasama Pengolahan sampah TPA Cilowong antara Pemerintah Kota Serang dengan Lembaga Ekonomi Umat, di Ruang Rapat Aula Setda, Pemkot Serang, Selasa (23/2).
“Sehingga pemerintah (daerah) bisa terbantu. (khususnya pengolahan) sampah yang ada di Colowong itu yang sudah bertumpuk-tumpuk itu insyaAllah, tidak lama dalam waktu tiga tahun sampah itu bisa kita ratakan dengan tanah,” kata Ketua Lembaga Ekonomi Umat Muhammad Hari Naldi kepada wartawan.
Untuk merealisasasikan pengelolaan sampah di Cilowong, Jiangsu Xuefeng akan mendatangkan teknologi canggih bernama Xuefeng generasi ketiga langsung dari Tiongkok. Jika dirupiahkan nilai investasi penggunaan teknologi tersebut sebesar Rp3 triliun.
“Teknologi sampah yang kami bawah dari Jiangsu Xuefeng China (Tiongkok) ini teknologi yang terbaru generasi ketiga.
Kalau (teknologi) yang pertama dulu kita bawa itu yang biasa-biasa saja. Yaitu sistem kerjanya seperti kerja pemulung, memungut, memilah dan seterusnya. Teknologi yang generasi kedua itu melalui sistem pembakaran, dan itu juga buat kita sudah usang,” katanya.
Ia mengklaim, dengan menggunakan teknologi pengolahan sampah bernama Xuefeng ini, akan lebih menguntungkan tanpa membuat masalah baru bagi lingkungan.
“Yaitu bagaimana zero waste, sampah tidak tersisa sedikit pun,” katanya.
Sebab lanjut dia, sampah yang akan diolah
Jiangsu Xuefeng diproduksi menjadi barang bernilai eknomis dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
“Hasil sampahnya bisa menjadi paving block, conblock, bisa menjadi kusen, bisa menjadi palet, jadi pupuk bisa, jadi energi bisa. Semua bisa diolah sampah itu, sehingga nanti pemerintah justru akan terbantu,” katanya.
“Sampah itu nantinya dipadatkan, sampah apa aja masuk ke mesin itu nanti mesinnya yang memilah sendiri, ada sensor teknologi, mau jadi apa sampah itu mau diproduksi seperti apa itu bisa kita arahkan, dan hasil prodak ada nilai ekonominya,” sambungnya.
Bahkan pihaknya menegaskan, pengelolaan sampah di TPA Cilowong dengan teknologi terbaru akan menjadi wisata edukasi bagi masyarakat.
“Bahkan tempat itu bisa jadi tempat wisata. Tempat wisata edukasi. Mengapa karena bisa melihat proses pengolahan sampah tapi juga bisa melihat wisata yang indah. Yang sejuk, asri dan nyaman. Itu cita-xita kami dan harapkan. Tapi itu semua kita kemabalikan kepada Pemkot Serang, apakah siapa bekerjasama dengan kita dan kita siap,” katanya.
Pasalnya ia mengaku, penggunaan teknologi asal Tiongkok tersebut tanpa mengeluarkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APB). Naldi menambahkan, jika tawaran kerjasama tersebut disetujui, Pemkot Serang hanya tinggal menyiapkan lahan pengolahan sampah dan regulasi perizinan.
“Karena (penggunaan) teknologi ini tidak menggunakan dana APBD sama sekali. Kita tidak menjual produk dan alat kepada pemerintah. Itu enggak. Tapi kita kasih solusi teknologi sekaligus solusi investasinya. Bahkan kedepan akan bernilai produktif sehingga ini menjadi sber PAD buat Pemkot Serang maupun sekeliling. Sehingga itu yang menjadi cita-cita dari Lemabaga Ekonomi Umat yang menjadi perwakilan Xufeng. Karena ini teknologi yang pertama datang ke Indonesia. Kita juga sudah presentasi ke tiga Provinsi, Bali, DKI Jakarta dan Banten.
Sementara, Asda I Pemkot Serang Anton Gunawan mengatakan, tawaran kerjasama dari perusahaan asal Tiongkok dan Lembaga Ekonomi Umat akan dikaji dan disampaikan kepada Wali Kota Serang.
“Kalau memang responsnya ada (bagus daru Walikota Serang), kita akan tindaklanjuti dengan dinas terkait,” katanya. (yohana/ismet)
]]>