Masih kata Erwin, dengan angka pertumbuhan ekonomi Banten tersebut turut mempercepat pemulihan ekonomi secara nasional termasuk di Provinsi Banten.
“Ini tentunya mempertebal semangat dan otpimisme kita untuk menggarap pemulihan ekonomi nasional termasuk juga di Provinsi Banten,” jelas Erwin.
Selain peredaran uang tunai yang meningkat, Erwin menambahkan, transaksi non tunai di Banten juga terus berkembang seiring gencarnya digitalisasi yang digaungkan Bank Indonesia.
“Sementara itu dari sisi non tunai juga terus berkembang baik dari uang elektronik, transaksi QRIS yang sudah mencapai Rp354 miliar juga kegiatan transfer dana dan transaksi kartu kredit serta kartu debet,” katanya.
“Terus berkembangya aktivitas perkembangan ekonomi di tengah pandemi ini tentunya tidak lepas dari peran digitalisasi pembayaran yang sudah menjangkau berbagai sektor, baik sektor riil, UMKM, sektro transportasi juga sektor ekonomi dan keuangan pemerintah. Baik itu bantuan sosial, pajak serta retribusi daerah,” tambah Erwin.
Apalagi kata Erwin, Bank Indonesia terus mendorong terciptanya sarana pembayaran digital yang tepat, mudah, aman dan handal melalaui QR qode atau QRIS yang merupakan standa kode pembayaran yang sudah dicanangkan di 17 Agustus 20219 dan diimplementasikan di 1 Januari 2020.
“Dan untuk 2021 ini BI mencanangkan program QRIS 12 juta merchant yang bertujuan untuk meningkatkan akseptasi QRIS di seluruh Indonesia,” pungkasnya.**
]]>