Faktor pendorongnya kata dia lantaran kinerja impor nasional, terutama barang konsumsi dan kebutuhan bahan pokok atau penolong kebutuhan industru raw sugar.
“Sedangkan dari peneriamaan cukai dipengaruhi oleh kebijakan relaksasi (pembukaan) daera tujuan wisata, pertumbuhan industry rokok elektrik serta kenaikan tariff cukai hasil tembakau dan juga extra effort kegiatan pengawasan di bidang cukai,” katanya.
Kendati bea masuk dan cukai mengalami pertumbuhan lanjut dia, bea keluar hingga Mei 2023 di Banten tumbuh negatif 8,65 persen.
“Hal ini dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya,” pungkasnya.***