Aplikasi yang mirip dengan GO-JEK itu merupakan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang dikelola oleh Muhammad Saleh sebagai CEO Opang Cilegon.
Pasca launchingnya pada 3 Januari 2022 di Aula Diskominfo Kota Cilegon, kini aplikasi tersebut sudah mulai diuji cobakan dan dioperasikan oleh seluruh anggota yang terdaftar di aplikasi Opang Cilegon.
Hadirnya aplikasi Opang Cilegon merupakan satu bentuk respon Pemkot Cilegon terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi. Aplikasi ojek online itu juga dianggap dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Cilegon berdasarkan survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).
Devi Safari (40) warga Lingkungan Ramanuju Baru, Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah swasta di Kota Cilegon benar-benar merasakan manfaat dari adanya aplikasi Opang Cilegon.
“Manfaatnya sih bagus buat mengurangi pengangguran, mensejahterakan masyarakat biar di rumah ada kerjaan. Alhamdulillah dapat tambahan dari opang,” katanya kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).
Devi juga menyampaikan, syarat untuk menjadi driver di aplikasi Opang Cilegon pun sangat mudah dan tidak dikenakan biaya.
“Kalau di aplikasi lain itu susah daftarnya, tapi di aplikasi Opang Cilegon ini daftarnya gratis dan langsung dapat jaket gratis juga,” ujarnya.
“Aplikasinya lancar, cepat, suka dapat terus. Lagi nonton TV disetel eh langsung nyamber. Instal aplikasi sebelum louncing paling dapat tiga, pas setelah launchinh langsung rame,” sambungnya.
Hal serupa juga disampaikan Suntari (42) warga Lingkungan Jombang Kali, Kota Cilegon. Ia menuturkan bahwa sejak hadirnya aplikasi Opang Cilegon itu berdampak pada jumlah penumpang yang memakai jasanya.
“Kelebihan aplikasi Opang Cilegon ini tadinya tarikannya lebih lama, semenjak ada aplikasi ini satu jam itu kita bisa narik. Alhamdulillah sedikit terbantu,” ucapnya.
Suntari berharap, ke depan aplikasi Opang Cilegon itu dapat lebih ditingkatkan kembali mulai dari fitur layanannya hingga promosi aplikasinya agar masyarakat lebih mengenal.
“Harapannya lebih maju lagi daripada yang sudah-sudah. Yang sudah-sudah kan kita nungguin penumpang lama,” harapnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengaku bangga dengan aplikasi ojek online buatan masyarakat Cilegon itu. Ia berharap aplikasi Opang Cilegon dapat disambut baik oleh masyarakat dan dapat ditiru oleh daerah lain.
“Kita mengucapkan terimakasih karena ini adalah produk Kota Cilegon yang notabene bisa bersaing dengan produk nasional. Kita sama-sama berbuat kebaikan, berlomba-lomba bukan untuk menyaingi. Ini salah satu program kita untuk mengurangi pengangguran ke depannya. Kita pengen adanya suatu produk ini bisa memberikan contoh daerah lain juga,” katanya.
Namun, Helldy juga menyadari saat ini sebagian besar driver Opang Cilegon mengalami kendala pada sarana alat komunikasinya yang kurang mendukung. Oleh karena itu, ia berencana akan menggandeng sejumlah pihak untuk bekerja sama dengan Pemkot Cilegon.
“Kita mengetahui sebagian besar Opang ini handphonenya masih pakai handphone jadul. Nanti kita bicara dengan beberapa pihak, mungkin ada bantuan, sponsor, atau apa gitu yang notabene mereka bisa mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.
Sebagai informasi, meskipun saat ini aplikasi Opang Cilegon baru bisa melayani jasa angkutan saja, namun aplikasi Opang Cilegon sedikit memiliki kelebihan dari aplikasi ojek online yang lainnya, yaitu lebih hemat biaya.
Bahkan, perbedaan biaya aplikasi Opang Cilegon dengan aplikasi ojek lainnya itu hampir mencapai 50 persen dengan tujuan lokasi yang sama.***
]]>