Jumat, 22 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Olahan Talas Beneng dan Kuning Telur Bebek Asal Banten Terus Dilirik Pengunjung di PENAS XVI di Padang

and Irfan Fahrulroji Suparlin

| Selasa, 13 Juni 2023

| 15:57 WIB

Karantina Pertanian Cilegon
Para pengunjung PENAS XVI di Padang menunjukkan olahan kuning telur bebek asal Banten yang dibawa oleh Karantina Pertanian Cilegon. (Foto: Istimewa)

CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Olahan talas beneng dan kuning telur bebek yang merupakan produk ekspor lokal unggulan Banten terus dilirik pengunjung pada kegiatan Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia (PENAS) XVI.

Diketahui, PENAS merupakan forum bertukar informasi dan pengalaman antara petani, nelayan, petani hutan, peneliti, penyuluh, pemerintah dan swasta sehingga dapat membangkitkan kemandirian dalam pengembangan agribisnis.

Perhelatan PENAS XVI kali ini bertempat di Lanud Sutan Sjahrir, Padang Sumatera Barat dan dibuka dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada Sabtu, 10 Juni 2023 lalu.

Bayu Wahyudi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Karantina Pertanian Cilegon, M. Bayu Wahyudi yang hadir dalam acara pembukaan tersebut mengatakan bahwa pada kegiatan PENAS XVI pihaknya turut mempromosikan produk ekspor lokal unggulan Banten.

Salah satu produk ekspor lokal unggulan Banten tersebut yaitu talas beneng dan kuning telur bebek yang di hari pertama terus dilirik pengunjung.

“Karantina Pertanian Cilegon membawa umbi talas beneng yang cukup besar. Umbi beneng bisa tumbuh tinggi hingga lebih dari dua meter. Sementara bobotnya berkisaran 35-45 kilogram jika dipanen saat berusia dua tahun,” kata Bayu.

Selain membawa talas beneng, olahan beneng pun turut dibawa dalam pameran tersebut seperti tepung talas beneng, tepung pati beneng, daun rajang kering serta beras merah dan tepung telur.

Sementara itu, secara terpisah Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi menyampaikan bahwa talas beneng dan olahannya memang menjadi produk ekspor lokal unggulan Banten.

“Olahan talas beneng merupakan unggulan Banten yang telah diekspor di sejumlah negara,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa tidak hanya talas beneng dan olahannya saja yang diminati di luar negeri, melainkan daun rajang keringnya pun turut diekspor.

“Baru-baru ini daun rajang kering sebanyak 3,2 ton diekspor ke Australia. Sedangkan umbi talas juga diminati oleh Australia dan Korea Selatan,” ucapnya.

Sebagai informasi, gelaran pameran hasil pertanian pada PENAS XVI ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para petani milenial khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk memiliki wawasan mengenai ekspor komoditas pertanian Indonesia.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top