Jumat, 22 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung Gelar Istigosah dan Haul Akbar di Milad ke-23

Muhamad Yuswan

| Minggu, 6 Agustus 2023

| 12:29 WIB

Ratusan masyarakat antusias menghadiri kegiatan istigosah dan haul akbar dalam rangka memperingati milad atau hari jadi ke-23 tahun MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung pada Sabtu, Agustus 2023. (FOTO: MUHAMAD YUSWAN/EKBISBANTEN.COM)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung menggelar kegiatan istigosah dan haul akbar dalam rangka memperingati milad atau hari jadi ke-23 tahun pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

Acara istigosah dan haul akbar pada milad atau hari jadi ke-23 tahun MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung ini digelar di halaman sekolah, di Kampung Cipantun, Desa Pakuncen, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.

Acara istigosah dan haul akbar ini dihadiri ratusan masyarakat Tanjung, jajaran dewan guru dan para alumni dari tahun 2000 hingga 2020.

BACA: Bisa Tingkatkan Keimanan Kepada Allah SWT, Ini 99 Asmaul Husna Lengkap Beserta Artinya

Kepala Sekolah MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung Alimani mengatakan, acara istigosah dan haul akbar pendiri MTs Tanjung tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas berdirinya lembaga pendidikan agama Islam di wilayah pegunungan selama 23 tahun.

Selain itu, acara istigosah dan haul akbar yang dirangkai dalam memperingati hari jadi ke-23 sebagai wujud kecintaaan dan khidmah para alumni kepada para guru yang telah tutup usia menghadap ilahi.

“Kami mengadakan acara ini untuk mengirimkan doa kepada para pendiri dan guru-guru kita yang telah mendahului (wafat). Dalam rangka Tahadduts Bin Ni’mah itulah kita mengadakan acara doa bersama ini dibalut dengan acara reuni diisi dengan istigosah dan doa bersama. Doa bersama ini ditujukan bagi orang tua (guru-guru) ataupun pendululu yang sudah tiada,” ujar Alimani kepada Ekbisbanten.com.

BACA: Al Muktabar Berhentikan Seluruh Direksi dan Komisaris PT Jamkrida Banten

Alimani mengatakan, berdirinya MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung dilatarbelakangi oleh tingginya minat warga terhadap dunia pendidikan. Khususnya pendidikan dalam bidang keagamaan islam.

Meski berada di dataran pegunungan, tidak menyurutkan warga Tanjung dan sekitarnya menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan. Karena sebelumnya, warga yang ingin melanjutkan sekolah menengah pertama harus jalan kaki belasan hingga puluhan kilo meter menuju akses lembaga pendidikan.

“Konsentrasi kita walaupun pendidikan menengah, tapi kita buka ke khasan di madrasah ini, yang penting syarat mutlak alumni sini itu minimal mengerti praktik ibadah yang dasar, seperti solat, puasa dan hubungan dengan masyarakat dalam mengurus jenazah itu yang kita tekankan. Karena itu yang paling pokok. Kemudian selebihnya, seperti Yasin, barjanji dan lain sebagainya. Itu dari sisi kognitif,” katanya.

BACA: 4 BUMD Penyumbang Dividen Terbesar ke Pemprov Banten

Tak hanya itu lanjut Alimani, lembaga pendidikannya juga menekankan siswanya mampu mengembangkan budaya lokal khas Bojonegara yakni Silat Bandrong.

“Kemudian ada pramuka dan kanuragan. Karena Bojonegara ini basisnya bandrong. Sedikit-sedikit (siswa diajarkan) langkah satu dan dua silat bandrong,” terang Alimani.

Pada kesempata yang sama, Ketua Yayasan MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung Asmari mengatakan, MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung berdiri atas inisiasi para, ulama, tokoh masyarakat dan pemuda yang menginginkan adanya lembaga pendidikan lanjutan menengah pertama di wilayah pegunungan.

“Karena di sini itu wilayah dataran pegunungan jauh dari pendidikan sana sini, maka para tokoh-tokoh dan pemuda berempug bagaimana caranya mengadakan lembaga pendidikan lanjutan tingkat pertama. Alhamdulillah pada tahun 2000 madrasah ini berdiri untuk menampung tingkat SD yang ingin melanjutkan ke jenjang tingkat pertama,” kata Asmari.

Sejak saat itu kata Asmari, MTs Al-Jauharotunnaqiyah Tanjung menjadi satu-satunya harapan warga sebagai pusat pendidikan menengah pertama di wilayah Tanjung, Bojonegara.

“Alhamdullah sejak berdiri sampai sekarang sudah meluluskan 20 angkatan dan semuanya lulus dengan kategeri baik. Setelah lulus dari madrasah ini, siswa pada melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya hingga perguruan tinggi. Bahkan alhamdulillah, lulusan siswa yang dahulu sekolah dari madrasah ini, ada yang jadi PNS, pengacara, TNI/Polisi, bidan, pengusaha, guru dan lain-lain,” katanya.

Asmari menambahkan, setelah mendirikan pendidikan MTs, pihaknya bersama masyarakat berencana mendirikan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) atau SMA sederajat. Harapannya, akses pendidikan bagi masyarakat Tanjung dan sekitarnya terbuka denga luas sehingga tidak siswa yang putus sekolah mengennyam pendidikan ke SMA.

“Memang sudah dirempugkan (pendirian SMA), hal-hal tindak lanjut untuk masa depan itu. Karena madrasah atau masyarakat sini punya pemikiran untuk 20 tahun ini tergantung pada pemuda. Kalau pemudanya pendidik dan paham tentang ilmu, maka tidak mustahil segala sesuatu akan bisa digalih. Maka oleh karena itu untuk tindak lanjut kemungkinan besar akan diadakan SLTA,” pungkasnya.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top