Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Indonesia Menyimpan 17 Persen Blue Carbon Dunia

Admin

| 9 September 2020

| 12:34 WIB

EKBISBANTEN.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan Indonesia mampu menyimpan hingga 17 persen cadangan blue carbon dunia. Melalui optimalisasi lahan mangrove seluas 3,2 juta hectare (ha) dan 3 juta ha luas padang lamun di seluruh Indonesia.

[adrotate group="5"]

“Dengan luasan tersebut, ekosistem blue carbon Indonesia dapat menyimpan hingga 17 persen dari cadangan blue carbon dunia. Sehingga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengurangi perubahan iklim,” ujar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto pada acara National Blue Carbon Workshop yang dilaksanakan secara luring (offline) dan daring (online) bertajuk “Blue Carbon Ekosistem: Tantangan dan Peluang.” Kegiatan secara luring bertempat di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (08/10/2020).

Ia menuturkan, ekosistem pesisir terutama mangrove, padang lamun dan kawasan rawa payau merupakan ekosistem penyerap serta penyimpan karbon alami dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama (ekosistem blue carbon).

Upaya mewujudkan capaian itu, kata dia, salah satunya diwujudkan dengan menginisiasi pembentukan Indonesia Blue Carbon Strategy Framework (IBCSF). Tujuannya, untuk mengarusutamakan berbagai inisiatif dan rencana terkait blue carbon dalam skema perencanaan pembangunan Indonesia khususnya di bidang ekosistem pesisir dan lautan.

Melalui kegiatan itu, pihaknya berharap dapat menghimpun masukan yang selaras dengan arah pembangunan rendah karbon dalam RPJMN 2020-2024 dari pemerintah dan pemangku kepentingan daerah terkait implementasi blue carbon, tantangan serta dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah pusat. Masukan itu akan dibahas lebih lanjut dalam kegiatan High-level policy dialogue.

Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas Sri Yanti menuturkan, upaya komprehensif adaptasi dan mitigasi berbasis blue carbon diharapkan dapat menjadi salah satu strategi untuk memenuhi target Nationally Determined Contributions (NDC) di tahun 2030.

“NDC itu merupakan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia tahun 2030. Targetnya mengurangi emisi sebesar 29 persen dengan upaya sendiri, dan mencapai 41 persen jika ada dukungan internasional dari kondisi tanpa ada aksi (business as usual) tahun 2030,” jelas Yanti.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Scroll to Top