Kamis, 19 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Hadapi Potensi Resesi 2023, Ini Saran Menparekraf Sandiaga Uno untuk Masyarakat

Admin

| Senin, 12 Desember 2022

| 07:14 WIB

Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno saat menyampaikan materi dalam Workshop KaTa Kreatif di Gedung Cilegon Creative Center (GCCC). (Foto: Maulana/Ekbisbanten.com).

EKBISBANTEN.COM – Kemungkinan terjadinya resesi global pada 2023 menjadi momok tersendiri dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan saran untuk masyarakat dalam menghadapi potensi resesi 2023.

Menurutnya, salah satu cara menghadapi situasi tersebut adalah dengan tetap berinvestasi.

“Kalau kita mau menghadapi situasi yang boleh dibilang resesi itu, banyak orang yang menjauhi investasi, justru ini yang salah, kita tetap harus berinvestasi,” kata Sandiaga dikutip dari Instagram pribadinya, Senin (12/12/2022).

Ia menegaskan, dalam kaitannya dengan investasi justru ketika semua orang takut seseorang harus berani. Prinsip itu diambilnya dari perkataan pengusaha sekaligus investor dunia, Warren Buffett.

“Justru ketika semuanya tampak baik-baik saja seseorang perlu berhati-hati. When everybody afraid you need to be brave, but when everybody foolish you need to be conscious,” tambahnya.

Sandiaga mengatakan, ketika pasar modal sedang mengalami kenaikan seperti tahun lalu orang justru seharusnya waspada.

“Sementara ketika pasar sedang dalam gejolak seperti belakangan ini, investor seharusnya berani,” terangnya.

Lebih lanjut, Ia menceritakan, pedoman tersebut sempat digunakannya 25 tahun yang lalu ketika krisis 1997-1998. Kala itu, Sandiaga justru berani membangun bisnis di 3 pilar bisnis utama.

“Akhirnya usaha yang berasal dari 3 orang karyawan, sekarang sudah bisa berkembang untuk menciptakan lapangan kerja 30.000 orang,” ujarnya.

Sandiaga justru mengungkapkan masa-masa yang terjadi beberapa waktu ke belakang dan tantangan di tahun depan adalah sebuah peluang.

“Menurut saya ini waktunya, karena ini mirip dengan 25 tahun lalu. Jadi be brave when everybody is afraid,” pungkasnya.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top