Dua Segmen Ini Jadi Penyebab Kredit Macet BPRS Cilegon Capai Rp16 M

| Selasa, 12 November 2024

| 08:52 WIB

Tampak Samping Gedung BPRS CM di Kav. 5 Komplek Sukma Jaya, Jl. Ahmad Yani, Jombang Wetan, Kec. Jombang, Kota Cilegon. Foto: Budiman/Ekbisbanten.com.

CILEGON, EKBISBANTEN.COM-Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM) mengungkapkan, segmen konsumtif dan UMKM menjadi penyebab kredit macet mencapai Rp 16 miliar di tahun ini.

“Terbanyak dulunya segmennya konsumtif, mungkin 45 persen berimbanglah dengan UMKM. UMKM sama konsumtif, itu saja,” ujar Direktur Bisnis BPRS CM Yoyo Hartoyo, Senin, 11 November 2024.

Yoyo menjelaskan, BPRS Cilegon Mandiri hanya memiliki tiga segmen utama, yaitu UMKM, konsumtif, dan mikro.

Kendati demikian, ia masih optimis jumlah kredit macet akan menurun di akhir tahun depan, dari angka Rp16 miliar menjadi sekitar Rp8-9 miliar.

“Dari Rp16 Miliar saat ini tuh mungkin di akhir 2025 sekitar Rp 8-9 miliar,” ujarnya

Agar mencapai target penurunan, ia mengungkapkan dengan skema restrukturisasi kredit membantu debitur yang mengalami kesulitan bayar.

BPRS Cilegon Mandiri menawarkan restrukturisasi kredit melalui prospek usaha baru dan penghasilan yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Dalam kasus tertentu, selama bisa didokumentasikan dibuktikan bahwa mereka punya penghasilan yang bagus yang baru, prospeknya baru, kredit masalah lalu bisa strukturisasi sesuai dengan kemampuan saat ini,”tuturnya.

Selain itu, BPRS CM juga dapat mendukung debitur yang mengalami kredit macet melalui suntikan modal tambahan dengan syarat ada jaminan dan sumber pengembaliannya jelas.

“Misalkan macet lima tahun dulu terus sekarang tiba-tiba usahanya hidup lagi, ada jaminan baru. Katakanlah hutangnya Rp300 juta tapi saya butuh suntikan modal tambahan, bisa jadi kita kasih Rp 400 juta, lunaskan (hutang) Rp300 juta yang lama, Rp100 juta jadi modal kerja, selama ada jaminannya, clear plus sumber pengembaliannya jelas,” jabarnya.

Direktur Utama BPRS Cilegon Mandiri, Novran Erviatman Syarifudin, menambahkan, lembaga keuangannya terus memberi dukungan modal bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Jika masyarakat butuh modal untuk usaha, kami siap mendukung. Seperti saat ini, pemerintah juga mendukung penghapusan masalah-masalah yang dihadapi para petani,” tambah Novran.

Novran berharap, ada skema perbantuan lain guna memperlancar BPRS-CM. Misalnya dengan bank lain agar suntikan modal bisa memperlancar kesehatan keuangan BPRS-CM.

“Sekarang kita tumbuhnya alami saja, kemarin sempat dibantu Pemda, tapi kalau mau (lancar) tetap bank,” tutupnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______