EKBISBANTEN.COM- Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Provinsi Banten Unaimah Sanaya mengatakan, siap untuk mendukung dan mensukseskan Pilkada serentak pada 27 November 2024 nanti.
Hal itu diungkapkan Unaimah saat menyambangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten untuk melakukan Audiensi.
Pada kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan beberapa hal penting yang menjadi program prioritas.
Program tersebut berkaitan dengan kebutuhan dan kelangsungan hak serta kewajiban sebagai warga negara, khususnya perempuan perihal Pilkada serentak.
Guna mensukseskan hajat Demokrasi di Tanah Jawara, Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Banten merekomendasikan kader-kader terbaiknya untuk menjadi fasilitator dalam menyampaikan sosialisasi pemilihan kepada kaum rentan, seperti: remaja, lansia dan disabilitas.
“Merekomendasikan kader-kader Nasyiatul Aisyiyah tingkat Kabupaten/Kota untuk terlibat langsung menjadi petugas dan atau pengawas Pilkada serentak Provinsi Banten,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (6/7/2024).
Kemudian Wakil Ketua PWNA Provinsi Banten Fini Nuriska menambahkan, momentum Pilkada ini kehadiran perempuan sebagai fasilitator atau petugas sangat dibutuhkan.
Mengingat sebagian besar dari pemilih merupakan kaum perempuan yang perlu diberikan keleluasaan, khususnya bagi perempuan yang sedang dalam masa melahirkan atau nifas.
“Perempuan biasanya dijadikan alasan sebagai salah satu faktor kurangnya angka partisipasi pemilih dengan alasan melahirkan, menyusu dan lain-lain,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Provinsi Banten Muhammad Ihsan bersama jajarannya menyambut positif atas kehadiran Nasyiatul Aisyiyah. Ia bilang, KPU bersedia bekerja sama
secara terbuka untuk membantu kerja negara.
”Tentu kami mengapresiasi keterlibatkan Nasyiatul Aisyiyah. Selama ini sudah membantu mensosialisasikan program-program KPU hingga tingkat grassroot, pencapaian target pemilih tentu merupakan kontribusi semua elemen termasuk Nasyitul Aisyiyah,” ujarnya.
“Ke depan kami akan selalu memperhatikan lansia dan disabilitas dengan melibatkan yunda-yunda sebagai perpanjangan informasi dan edukasi dari KPU kepada masyarakat,” tutupnya.
