EKBISBANTEN.COM – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memotivasi para perwakilan perdagangan RI di luar negeri untuk bekerja semaksimal mungkin dalam meningkatkan ekspor Indonesia.
Hal itu lantaran menurutnya, para perwakilan perdagangan merupakan ujung tombak ekspor Indonesia. Karenanya, Ia meminta kesungguhan para perwakilan perdagangan untuk bekerja membela Merah Putih.
“Perwakilan perdagangan di luar negeri penting sekali karena merupakan ujung tombak ekspor Indonesia. Karena bertugas di luar negeri mewakili Merah Putih, para perwakilan perdagangan harus berjuang setiap saat untuk Indonesia,” kata Mendag Zulkifli saat memberi pengarahan kepada perwakilan perdagangan dan calon perwakilan perdagangan RI di luar negeri beberapa hari lalu.
Adapun, para peserta terdiri atas atase perdagangan, kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), wakil kepala ITPC, beserta calon atase perdagangan, calon kepala ITPC, dan calon wakil kepala ITPC.
Sesi pengarahan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2023 yang digelar pada Rabu—Kamis, 1—2 Maret 2023 di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, para perwakilan perdagangan yang bertugas di pasar nontradisional harus mengembangkan dan meningkatkan penjajakan ke pasar-pasar ekspor tersebut.
Mendag Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya kesungguhan dalam menggarap pasar-pasar nontradisional seperti kawasan Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
“Teman-teman yang bertugas di pasar-pasar nontradisional harus mengembangkan dan meningkatkan kinerja menggarap pasar-pasar ini. Tidak terkecuali pasar ASEAN. Saya ingatkan kepada ITPC agar jangan seperti birokrat biasa, karena harus menjalankan fungsi pemasaran produk-produk Indonesia di luar negeri,” tambahnya.
Selain itu, Mendag Zulkifli menekankan perlunya kreativitas para perwakilan perdagangan untuk terus mempromosikan produk-produk Indonesia dengan melibatkan para pemangku kepentingan di luar negeri.
“Kolaborasi dan libatkan BUMN dan swasta dalam mempromosikan produk-produk Indonesia di luar negeri dengan memahami situasi, keadaan, dan manfaat yang dapat diperoleh,” pungkasnya.***