XL Axiata Cetak Laba Bersih Rp679 Miliar Selama Tahun 2020

Admin

| 15 Februari 2021

| 12:14 WIB

EKBISBANTEN.COM – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencetak laba bersih dinormalisasi sebesar Rp679 miliar selama tahun 2020.

[adrotate group="5"]

XL Axiata juga berhasil membukukan tingkat profitabilitas yang berkelanjutan juga terjaga dengan baik, di mana EBITDA meningkat sebesar 31 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY).

“XL Axiata meraih peningkatan pendapatan layanan lebih dari 6 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya (YoY),” ujar Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini secara tertulis, Senin (15/2).

Dian juga menuturkan, sepanjang tahun 2020, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92 persen, dengan penetrasi smartphone mencapai 89 persen yang merupakan tertinggi secara industri. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rpsebesar 35.000 menjadi Rp 36.000.

“Sementara itu, pembangunan jaringan data 4G terus berlangsung, dan hingga akhir 2020 telah mencapai 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia dengan lebih dari 54 ribu Base Transceiver Station (BTS) 4G,” tambah Dian.
 
“Di sepanjang tahun 2020, kami berfokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity. Pada saat yang sama, kami juga terus membangun keintiman dengan pelanggan, dengan memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS mencapai NPS (net promotor score) yang kuat pada segmen pelanggan yang menjadi target melalui beragam produk yang sesuai kebutuhan mereka, serta peningkatan kualitas jaringan secara berkesinambungan. Terkait pandemi, kami memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada norma baru,” imbunhnya.
 
Beban operasional per akhir 2020 turun sebesar -15 persen YoY, yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur hingga -30 persen YoY, di mana hal ini sebagai hasil dari adopsi IFRS 16.

“Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun -25 persen YoY terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS dan voice. Sementara itu, beban pemasaran menurun -8 persen YoY karena pergeseran pengeluaran yang kini lebih banyak pada penggunaan saluran digital,” kata Dian.
 
Pada sisi jaringan, trafik data sepanjang tahun 2020 meningkat 47 persen YoY dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869 Petabyte. Sementara itu jika dihitung per kuartal, trafik di akhir kuartal keempat, trafik data meningkat 8 persen QoQ.

Editor :Rizal Fauzi

Tags

Bagikan Artikel

Berita Terkait

Berita Terpopuler

Scroll to Top