EKBISBANTEN.COM – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) lewat progeam pemberdayaan perempuan miliknya ‘Sisternet’ berkomitmen untuk terus membangun ekosistem digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Komitmen tersebut disampaikan secara langsung pada loka karya “Percepatan Transformasi Digital Koperasi dan UMKM – Road to Indonesia Start up Ecosystem Summit (ISES) 2023” di Solo, pekan lalu.
Chief Corporate Affair XL Axiata, Marwan O Basir menyebutkan, melalui program Sisternet, XL Axiata terus membangun inovasi dan membuka peluang digital bagi para pelaku UMKM, khususnya penggerak UMKM milik perempuan. Perusahaan akan terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM milik perempuan melalui pemanfaatan teknologi digital guna memacu produktivitas dan sekaligs memajukan bisnis mereka.
“Indonesia banyak melahirkan pelaku UMKM tangguh dari waktu ke waktu. Namun, masih banyak dari pelaku UMKM ini yang belum paham pentingnya pemanfaatan teknologi dalam membangun usaha mereka. Mereka perlu kita dampingi dan fasilitasi, baik dari segi teknologi hingga program inkubasi dari para ahlinya,” ujar Marwan.
Marwan melanjutkan, untuk mampu bersaing dengan pelaku UMKM dari negara lain, kita harus melahirkan UMKM berkualiatas. Mereka yang mampu beradapatasi secara cepat dan memanfaatkan peluang yang ada.
Dari pelaku yang cerdas ini, kita percaya akan melahirkan produk yang tentunya juga berkualitas. Kami meyakini bahwa transformasi digital mampu membuka peluang yang lebih besar lagi bagi pelaku UMKM di berbagai daerah.
“Tentunya perlu kolaborasi lintas sektoral untuk mendorong percepatan pertumbuhan UMKM ini”, jelas Marwan lebih jauh.
Dimulai sejak tahun 2015, Sisternet telah menyelenggarakan beragam program pemanfaatan teknologi digital untuk memberdayakan perempuan. Salah satunya, telah menyelenggarakan lebih dari 300 kelas pengembangan diri bagi perempuan. Bahkan, saat ini, terdapat lebih dari 500 ribu perempuan Indonesia yang sudah terdigitalisasi melalui Sisternet, lebih dari 3.000 di antaranya merupakan binaan Sisternet.
Terdapat peningkatan 30 persen produktivitas produksi produk, 75 persen dalam menggunakan pemasaran digital, dan 13 persen omzet naik bagi perempuan pemilik bisnis kecil setelah mereka bergabung ke dalam binaan Sisternet, dan rutin bergabung ke dalam kelas-kelas edukasi pemanfaatan sarana digital yang telah disiapkan.
Hadir juga salah satu binaan UMKM Sisternet yang berasal dari Solo, Yuliana Aqni, untuk mempromosikan dan memperlihatkan secara langsung produk brand fashion “Markonah” miliknya. Brand ini telah berkembang dengan pesat melalui pemanfaatan rangkaian program Sisternet, antara lain melalui edukasi dan penyediaan akses promosi.
Dalam kesempatan tersebut, para Menteri menjelaskan kesiapan pemerintah dalam membangun ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM maupun start-up, termasuk menambah UMKM dalam negeri. Tranformasi digital pada UMKM bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Keempat menteri sepakat bahwa penciptaan start-up yang berkualitas, inovatif, dan berwawasan teknologi mempercepat Indonesia mewujudkan diri menjadi negara maju. Oleh karena itulah, pemerintah terus mendorong potensi ekonomi digital Indonesia menuju negara maju di tahun 2045.