Jumat, 22 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Warga Kelurahan Sudimara Timur Kota Tangerang Minta Dibangunkan SMA

Mohamad Yusuf Fadilah

| Sabtu, 29 Oktober 2022

| 00:36 WIB

Ketua DPRD Banten Andra Soni (berdiri) saat menyapa warga pada kegiatan reses masa persidangan kesatu tahun sidang 2022-2023. Kegiatan reses yang dihadiri puluhan warga tersebut digelar di Balai Warga RW 04 Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang pada Rabu (26/10/2022).

TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Warga Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membangunkan gedung sekolah baru di daerah mereka.

Tuntutan tersebut disampaikan Lurah Sudimara Timur Kaharudin Yunus kepada Ketua DPRD Banten Andra Soni pada kegiatan reses masa persidangan kesatu tahun sidang 2022-2023. Kegiatan reses yang dihadiri puluhan warga tersebut digelar di Balai Warga RW 04 Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang pada Jumat (28/10/2022).

“Karena di Kelurahan Sudimara Timur itu lokasinya paling jauh (ke SMA Negeri-red). Mau ke Ciledug jauh. Mau ke Karang Tengah juga jauh. Untuk itu saya minta di Sudimara Timur ada (dibangunkan) SMA Negeri,” ujar Kaharudin Yunus.

Ia mengaku, permintaan pembangunan sekolah baru itu ia sampaikan karena kerap dikeluhkan warganya. Khususnya mereka yang kesulitan masuk ke sekolah SMA Negeri karena terganjal sistem zonasi.

Ditambah kata dia, ketersediaan bangku sekolah SMAN di Kota Tangerang  saat ini dianggap tidak sebanding dengan jumlah lulusan dari sekolah SMP.

Sehingga, para siswa harus berebut agar bisa mengenyam pendidikan dibangku milik pemerintah.

“Karena saya ini suka diserbu Ibu-ibu kalau musim penerimaan peserta didik baru. Pak gimana neh? Anak saya stret tuh. Mana ranking satu melulu dari kelas satu asampai lulus. Tapi pas giliran daftar sekolah tidak dapat,” katanya.

Menanggapi keluhan warga Sudimara Timur tersebut Ketua DPRD Banten Andra Soni ikut merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi di dapilnya. Terlebih, keluhan tersebut kerap disampaikan warga pada saat reses atau menyapa masyarakat.

“Terkait kelurahan warga Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, bahwa dalam masa PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) beliau selalu mendapatkan keluhan dari masyarakatnya, itu siswa didiknya tidak bisa diterima di SMA-SMA yang terdekat dari sini, yaitu SMAN 13, SMAN 3 dan SMAN 12 Kota Tangerang. Permasalahannya karena tidak masuk wilayah zonasi. Padahal jaraknya sangat dekat,” kata Andra Soni.

Terkait mininya jumlah sekolah di Kota Tangerang tersebut Andra mengaku, pihaknya sudah mengusulkan kepada Gubernur Banten agar menambah gedung sekolah baru di Kota Tangerang.

Namun kata Andra, dari hasil rapat dengan Pemprov Banten, ketiadaan lahan menjadi faktor utama belum direalisasikannya pembangunan gedung sekolah baru di Kota Tangerang.

“Tapi ini memang permasalahan yang terjadi di kota-kota besar di Provinsi Banten, khususnya Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Dan ini sering terjadi. Oleh karena itu apa yang diwacanakan Pemprov Banten terkait sistem sekolah online atau metaverse ya kami tunggu realisasinya. Dan kemudian akan kami dorong agar ini bisa benar-benar diterima oleh masyarakat khususnya masyarakat Kota Tangerang,” katanya.

“Karena jujur dalam membangun sekolah baru di Kota Tangeran itu terkendala soal lahan. Itu harus kita akui. Lahan saja untuk di Kota Tangerang itu bisa Rp10 juta per meter yang dipinggir jalan dan bisa dilalui kendaraan umum. Dan itu belum tentu ada juga (lahannya) seluas 6 ribu meter persegi,” pungkasnya.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top