Jumat, 22 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Warga Keluhkan Sistem PPDB SMA SMK ke Dewan Budi Prajogo

and

| Kamis, 15 Juni 2023

| 23:09 WIB

Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Fraksi PKS Budi Prajogo saat menjalankan hari terakhir masa reses di Gang H. Gadung III B RT 006/003 Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Rabu (14/6/2023). Foto: Budiman/EKBISBANTEN.COM

TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Fraksi PKS Budi Prajogo, mengaku sering mendapat keluhan soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saat menjalankan reses masa persidangan ketiga tahun sidang 2022-2023.

Tak terkecuali hari terakhir reses pada dua titik di Jalan TPU Parakan No 79 RT 002/09 Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang dan Gang H. Gadung III B RT 006/003 Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan hari Rabu (14/6/2023).

Salah satu perwakilan warga dari TPU Parakan, Ashim Ashari mengeluhkan sistem zonasi dalam PPDB yang dianggapnya tidak jelas.

“Sekarang warga kami mengeluh masuk kita pakai zonasi 1 km dari sekolah. Masa cuma 500 meter gak masuk,” ujarnya.

Tak cuma persoalan jarak, Ashim juga mengeluh soal praktik titip menitip siswa dengan permintaan sejumlah imbalan uang.

“Minta cuan, mending dikit. Mohon dibantu pak untuk hal sekolah,” ujarnya.

Senada dengan Ashim Ashari yang mengeluhkan soal PPDB. Pada titik ke dua reses, Ketua RT dari Gang H. Gadung III B Yusuf mengeluhkan hal serupa.
Ia juga mengaku kebijakan zonasi menyulitkan para siswa di lingkungannya untuk masuk sekolah pilihan.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Fraksi PKS Budi Prajogo mengakui bahwa sepanjang menjalankan masa reses, rata-rata keluhan warga seputar masalah kebijakan PPDB.

“Total delapan titik reses masalah itu muncul, baik anak daftar SMP, SMA keluhannya PPDB. Rata-rata keluhannya sepanjang reses PPDB sistem zonasi menyulitkan orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya,” ujarnya.

“Menurut saya perlu dikoreksi, kembalikan ke sistem lama dimana anak dipacu untuk berprestasi. Ukurannya adalah prestasi, sehingga ada iklim saling mengejar prestasi nilai akademis dianak-anak murid,” sambungnya.

Terakhir, Budi dengan tegas akan menindaklanjuti keluhan warga. “Kita akan suarakan PPDB akan ke sistem yang lama secara akademis bukan zonasi,” tegasnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top