CILEGON, EKBISBANTEN.COM– Warga Kampung Kubangwelut Widuri, Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Sarinah pernah melahirkan 16 anak.
“Saya menikah usia dini, sejak usia 13 tahun. Anak pertama itu lahir tahun 1995, anak kedua tahun 1997, ketiga 1999. Selang dua tahun yah,” ujar Perempuan berusia 42 tahun itu saat ditemui di rumahnya, Selasa 9 Juli 2024.
Dari total 16 anak itu, kata Sarinah, kini berjumlah 10 anak. Sarinah pernah mengalami keguguran 4 kali dan 2 orang anaknya meninggal dunia saat masih bayi.
BACA: Subhanallah, Warga Cilegon Ini Lahirkan 16 Anak
Merespon hal itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Lia Nurlia Mahatma mengingatkan pentingnya program KB.
“Kita sudah sosialisasi terkait program KB. Ber KB kan sebenarnya program dari pemerintah,” ujarnya.
Adapun perihal wanita yang melahirkan hingga 16 anak, kata dia, hal itu boleh saja. Sebab, yang terpenting keluarga tersebut mumpuni untuk berkualitas. Namun lebih baik jika satu keluarga hanya memiliki 2 anak.
“Kita sudah penyuluhan ke masyarakat, namun balik lagi ke masyarakatnya, bagaimana mereka memandang anak tersebut. Masih ada pandangan banyak anak banyak rezeki. Hal itu haruslah diimbangi dengan kemampuan keluarga tersebut. Anak bisa dipandang sebagai investasi bangsa, tentu harus yang terbaik agar menuju Indonesia emas 2045 bisa tercapai,” terangnya.
Senada, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Asikin menuturkan, konsep KB dulu dicanangkan dalam rangka pengaturan kelahiran. Ha yang harus diperhatikan juga jarak kelahiran dalam satu keluarga.
“Sekarang ini konsepnya berubah, dulu 2 anak cukup, 2 anak lebih baik, konsep berikutnya keluarga berkualitas,” ujarnya.
“Itu ada Konsep 4T dalam kehamilan, pertama jangan terlalu muda, pasangan tidak berumur kurang dari 20 tahun. Kedua terlalu tua, mengurangi resiko kehamilan sebaiknya usia ibu kurang dari 35 tahun. Ketiga terlalu dekat dan terlalu sering,” tutupnya.