EKBISBANTEN.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pesantren An Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Jumat (28/10/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Menparekraf, Kepala BNPT, Pj Gubernur Banten, dan unsur Forkopimda Provinsi Banten.
Dalam kesempatannya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Santri Digitalpreneur adalah salah satu program yang dicanangkan dalam upaya menumbuhkan kemampuan para santri untuk lebih kreatif, inovatif dan adaptif di tengah situasi saat ini.
Menurutnya, Santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai Islami.
“Melalui kegiatan Santri digitalpreneur kami mengajak para santri, para pemuda untuk berdaya. Apalagi kami meyakini melalui kegiatan ini kami dapat menciptakan 1,1 juta lapangan pekerjaan di tahun 2022 ini,” ujarnya.
“Harapan kami semoga pelatihan melalui santri digitalpreneur ini walaupun singkat dapat memberikan ilmu, dapat bermanfaat karena khoirunnas anfauhum linnas. Manusia paling baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” sambung Menparekraf.
Sementara itu, Wapres RI KH Ma’ruf Amin mengungkapkan santri adalah pejuang bangsa.
“Peringatan hari santri adalah penghargaan terhadap ulama dan santri yang telah berjuang untuk negeri dan menjadi contoh yang harus diteladani oleh para santri sekarang,” jelasnya.
Dikatakan Wapres RI, gerakan yang dilakukan santri telah menginspirasi kebangkitan nasional. Hal itu lantaran di kalangan santri terpatri hubbul wathon minal iman, cinta tanah air atau nasionalisme adalah bagian dari iman.
“Karena itu mereka siap mengorbankan jiwanya demi kemerdekaan,” tambahnya.
Lebih lanjut, KH Ma’ruf Amin menuturkan tantangan kita saat ini berbeda dengan tantangan masa lalu.
“Jika mereka berjuang melawan Belanda sekarang melawan kebodohan, kemiskinan dan mewujudukan Indonesia emas tahun 2045,” terangnya.
Pada peringatan hari Santri, lanjutnya, saya mengingatkan kembali bahwa di era teknologi, jihad para santri tidak hanya dilakukan di dunia nyata tetapi juga digital. Hal itu dapat diwujudkan dengan dakwah maupun giat ekonomi melalui digital.
“Saya sangat senang dapat melihat sendiri bagaimana santri bergerak untuk pembangunan dan kebangkitan bangsa. Bertepatan dengan hari sumpah pemuda saya mengajak kita semua mewujudkan santri digital untuk Indonesia Bangkit,” pungkasnya.***