PANDEGLANG, EKBISBANTEN.COM – Kabupaten Pandeglang memasuki era baru dalam dunia pendidikan. Seluruh guru dan siswa di Kabupaten Pandeglang hari ini, Selasa, (5/8/2024) berkesempatan untuk mengenal lebih dekat teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam sebuah Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna atau Kepedulian Sosial Untuk Desa (PPTG/KS).
PPTG/KS ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memfasilitasi penggunaan teknologi AR dan VR sebagai media pembelajaran yang inovatif.
Dalam acara yang berlangsung di Desa Caringin, para peserta diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan yang menarik, seperti workshop, demo, dan pameran.
Para guru dilatih untuk mengoperasikan berbagai perangkat dan aplikasi AR dan VR yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Sementara itu, para siswa dengan antusias mencoba berbagai media pembelajaran berbasis AR dan VR yang disiapkan oleh panitia.
Rudi Haryadi, Sebagai Ketua Pelaksana PPTG/KS mengatakan bahwa dengan adanya acara ini dapat menarik dan bisa membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
“Saya yakin siswa-siswa akan sangat senang jika kita bisa menerapkan teknologi ini di sekolah,” ujarnya.
“Kami sangat antusias dengan PPTG/KS,” ujar Heni Pujiastuti, salah satu anggota tim.
“Ini adalah kesempatan bagi kami untuk menerapkan ilmu yang kami dapatkan di kampus dan memberikan kontribusi nyata bagi Guru dan anak-anak sekolah.
Prwakilan ICMI Orwil Banten Rohman berharap acara ini dapat menjadi titik awal bagi transformasi pendidikan di Kabupaten Pandeglang.
“Kami ingin mendorong para guru untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. AR dan VR memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkapnya.
Beberapa media pembelajaran berbasis AR dan VR yang dipamerkan dalam acara ini antara lain:
Buku pelajaran interaktif: Buku pelajaran yang dilengkapi dengan fitur AR, sehingga gambar-gambar di dalam buku dapat menjadi hidup ketika dipindai menggunakan perangkat mobile.
Simulasi eksperimen: Siswa dapat melakukan eksperimen sains secara virtual, tanpa harus khawatir akan bahaya bahan kimia atau peralatan yang rumit.
Kunjungan virtual ke museum: Siswa dapat menjelajahi museum-museum terkenal di dunia secara virtual, seolah-olah mereka sedang berada di sana. Pembelajaran bahasa asing: Siswa dapat berinteraksi dengan karakter virtual untuk berlatih berbicara bahasa asing.
Dengan adanya acara ini, diharapkan para guru dan siswa di Kabupaten Pandeglang semakin termotivasi untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Diharapkan juga, kolaborasi antara akademisi, dosen, guru, dan masyarakat desa dapat terus terjalin untuk mengembangkan inovasi dalam dunia pendidikan.*