Kamis, 21 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

UNIS Tangerang Wisuda 991 Lulusan S1 Hingga S2, Termasuk Puluhan Narapidana

Ismatullah

| Rabu, 23 Oktober 2024

| 19:10 WIB

Rektor UNIS Prof. Mustofa Kamil saat mewisuda 991 lulusan S1 hingga S2 di ICE BSD Tangerang, Banten, Rabu (23/10/2024). Menariknya, dari jumlah itu puluhan narapidana resmi menyandang gelar sarjana dari UNIS Tangerang. (Foto: Humas UNIS Tangerang)

TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang kembali mencatat sejarah dengan melaksanakan Wisuda ke-49 yang berlangsung di ICE BSD Tangerang, Banten.

Dalam momen istimewa ini, sebanyak 991 mahasiswa dari jenjang sarjana (S1) dan pascasarjana (S2) resmi diwisuda.

Yang menjadi sorotan dalam wisuda kali ini adalah partisipasi para narapidana dari Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang yang berhasil menyelesaikan pendidikan di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui program kerjasama UNIS dengan Kementerian Hukum dan HAM RI pada tahun 2020.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Acara Pribadi Menteri Desa Yandri Susanto Bikin Malu Prabowo

Rektor UNIS Prof. Mustofa Kamil mengungkapkan rasa bangganya atas kerjasama ini yang telah berlangsung dengan sukses.

“Hari ini, 45 mahasiswa dari Lapas diwisuda, dan 80 persen dari mereka telah menyelesaikan masa hukuman. Mereka tidak hanya berjuang mendapatkan gelar, tetapi juga membuktikan diri siap kembali ke masyarakat dengan kompetensi yang lebih baik,” ujar Prof. Kamil dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2024).

Rektor juga menegaskan bahwa program pendidikan bagi warga binaan ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berubah dan memiliki keterampilan hidup yang berguna saat kembali ke masyarakat.

BACA JUGA: Duh! Acara Menteri Desa Yandri Susanto Tak Steril dari APK Zakiyah-Najib 

“Melalui pendidikan tinggi, kita berharap mereka bisa beradaptasi, baik di dunia kerja maupun di lingkungan sosialnya. Saya percaya, lulusan kami ini kini memiliki kompetensi baru, dan sebagian dari mereka bahkan sudah aktif sebagai guru,” lanjutnya.

Salah satu wisudawan berprestasi dari Lapas, Asep Cahyana, berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94. Asep memulai studinya di Lapas pada tahun 2020 dan mengaku telah lama bercita-cita melanjutkan pendidikan, yang baru bisa ia wujudkan di dalam Lapas.

“Saya berharap setelah menyelesaikan hukuman nanti, saya bisa berkontribusi lebih di masyarakat, mungkin sebagai guru di PKBM,” ungkap Asep, yang terlibat kasus narkoba.

BACA JUGA: Unsera Wisuda 430 Lulusan, Rektor Beri Pesan Jaga Etika dan Integritas

Ketua Yayasan Islam Syekh-Yusuf (YIS) Dr. Yus Firdaus, menyampaikan bahwa ini bukan pertama kalinya UNIS meluluskan warga binaan Lapas.

Sebelumnya, mahasiswa dari Program Studi Ilmu Hukum juga telah diwisuda. “Program ini adalah wujud nyata komitmen UNIS dalam memberikan pendidikan bagi warga binaan, agar mereka memiliki bekal soft skill saat keluar dari Lapas,” katanya.

Yus menjelaskan, mahasiswa UNIS yang berasal dari warga binaan Lapas, mengikuti perkuliahan sama seperti mahasiswa lainnya. Mulai dari pembelajaran hingga penyusunan skripsi.

“Kami telah berkordinasi dengan Lapas, disediakan tempat khusus kuliah termasuk tempat bimbingan skripsi, jadi mereka tetap “stay” di Lapas,” ujarnya.

Yus berpesan kepada lulusan Unis Tangerang bahwa setelah wisuda agar terus belajar meningkatkan kemampuan diri.

“Hari ini lulus di zaman dengan perubahan cepat, saya kira ini setelah lulus bukan berarti selesai belajar karena perkuliahan yang utama gurunya alam, gurunya masalah yg mereka hadapi, perlu belajar soft skill dan membina kerjasama,” ujarnya.

Program ini pun mendapat apresiasi dari Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Samsuri, yang melihatnya sebagai langkah positif untuk membina narapidana.

“Ini adalah upaya luar biasa, karena warga binaan tidak hanya mendapatkan pendidikan, tetapi juga pembinaan untuk menjadi role model di masyarakat setelah mereka bebas,” ujarnya.

Dr. Samsuri juga berpesan kepada seluruh wisudawan bahwa gelar sarjana adalah amanah untuk menjadi solusi bagi masyarakat, bukan sebaliknya.

“Sarjana harus menjadi problem solver, bukan problem maker. Pendidikan tinggi tidak hanya soal ilmu, tetapi juga soal membangun peradaban dengan adab yang baik,” tutupnya.

Dengan terselenggaranya wisuda ini, UNIS Tangerang terus berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif, memberikan kesempatan bagi siapa pun, termasuk warga binaan, untuk meraih masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan tinggi.

Editor :Ismatullah

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top