TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin (UNIMAR) membuka Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA). Pembukaan ini menjadikan UNIMAR satu-satunya kampus di Banten kini yang membuka prodi profesi Apoteker.
Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA), berdasarkan Salinan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, dengan nomor 21/A/O/ 2025 tertanggal 10 Januari 2025.
“Izin Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Program Profesi pada Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin di Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah,” tulis isi surat tersebut.
Masih dalam surat, peresmian pembukaan prodi Apoteker berlokasi di LLDIKTI Wilayah IV, Kota Bandung, pada hari Selasa, (21/1/2025).
Resminya pembukaan prodi Apoteker, secara simbolis melalui pemberian SK Menristek Dikti yang diberikan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M. Samsuri kepada Rektor UNIMAR Apt. H. Jaka Supriyanta yang didampingi Badan Pembina Harian (BPH) UNIMAR Drs. H. Dadang Burhanuddin, M.Pd.
Peresmian pembukaan prodi profesi juga dihadiri oleh petinggi UNIMAR, seperti Wakil Rektor 1 Dr. apt. Abdul Aziz Setiawan, Wakil Rektor 2 Dadang, M.M, BPH Ustadz Idris HK dan Maksum, MM.
Sekretaris BPH UNIMAR H. Dadang Burhanuddin menuturkan, dibukanya program studi pofesi ini untuk membantu dan memudahkan para sarjana Farmasi melanjutkan pendidikan profesi Apoteker.
Pembukaan Apoteker juga sebagai bentuk dukungan dan komitmen kampusnya untuk mendukung dunia kesehatan lewat bidang pendidikan.
“Bisa memberikan kesempatan untuk warga Banten agar bisa meningkatkan kompetensi dari sarjana Farmasi menjadi Apoteker. Tak usah jauh ke ibu kota, di Banten aja ini untuk mendekatkan ke mahasiswa. Nanti semakin banyak apoteker-apoteker di seluruh penjuru Banten,” ujarnya.
Kehadiran PSPPA di UNIMAR menambah daftar panjang kampus di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah yang peduli terhadap dunia kesehatan.
“Seperti yang kita ketahui bahwa jumlah lulusan sarjana farmasi belum sebanding dengan jumlah PSPPA. Seiring kebutuhan tenaga Apoteker, UNIMAR hadir dalam mewujudkan program pemerintah menuju masyarakat sehat, baik di Sarana Pelayanan Kesehatan maupun Industri farmasi,” tuturnya.
“Selain itu, dapat berkontribusi mencetak Pharmapreneur dalam menyongsong Indonesia emas,” pungkas Dadang.*