BANDUNG, EKBISBANTEN.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) mencatat, perolehan laba bersih pada triwulan III 2020 sebesar Rp1,2 triliun atau tumbuh sebesar 5,9 persen year on year (yoy).
Pertumbuhan laba tersebut dihasilkan dari total nilai aset perseroan yang tumbuh sebesar 19,4 persen yoy menjadi Rp147,6 triliun.
Selain itu, jumlah asset dan dana pihak ketiga Bank BJB juga mengalami peningkatan 17,3 persen menjadi 147,6 trilliun sejalan dengan efisien rasio biaya dana yang berhasil ditekan menjadi 5,0 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 5,4 persen.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, capaian positif ini tidak terlepas dari bisnis model bank yang tahan dalam menghadapi dinamika perekonomian.
“Pertumbuhan positif ini adalah hal yang sangat patut disyukuri di tengah situasi penuh tantangan ini. Di sisi lain, pencapaian ini juga merupakan perwujudan kematangan Bank BJB dalam menghadapi situasi penuh tekanan, yang diperoleh sebagai buah dari kerja keras dan implementasi strategi serta visi adaptasi perseroan dalam menyongsong perubahan,” ujar Yuddy dikutip dari laman resmi Bank BJB dalam kegiatan Analyst Meeting Triwulan III 2020, Selasa (27/10).
Yuddy mengatakan, penyaluran kredit Bank BJB pada Triwulan III 2020 juga tumbuh 8,7 persen yoy dengan nilai total Rp94,6triliun.
“Jumlah pertumbuhan total kredit yang ditorehkan Bank BJB berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 1,24 persen per Agustus 202,” katanya.
Pertumbuhan kredit tersebut Lanjut Yuddy, diiringi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang turun 25 BPS dari tahun lalu menjadi 1,5 persen jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional sebesar 3,2 persen per Agustus 2020.
“Pencapaian tersebut juga dapat memberikan keyakinan positif kepada para masyarakat dan investor terhadap kinerja bank bjb di masa yang akan datang,” katanya.
Selama Triwulan III 2020, strategi bank bjb berfokus pada optimalisasi fungsi intermediasi perbankan dalam rangka mensukseskan program stimulasi PEN.
Hasilnya, tak mengecewakan. Perusahaan sanggup membayar tuntas kepercayaan pemerintah dengan berhasil melipat gandakan penyaluran melebihi target dari dana penempatan pemerintah sebesar Rp2,5 triliun.
“Per 18 Oktober 2020, total nominal fasilitas kredit PEN yang disalurkan bank bjb mencapai Rp5,3 triliun alias 106 persen dari target.
Seiring dengan itu, ekspansi pembiayaan di luar pos dana PEN juga terus mengalir pada sektor produktif.
“Aliran kredit terjadi di seluruh segmen, baik korporasi & komersial, UMKM, maupun konsumer yang masih menjadi captive market. Perseroan juga tetap memperhatikan kualitas kredit dengan berpegang teguh prinsip kehati-hatian,” pungkasnya. (Red)
]]>