SERANG,EKBISBANTEN.COM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten, mengaggas sentra cabai di Kabupaten Serang sebagai upaya pengendalian inflasi akibat harga komoditas pangan cabai yang sulit diprediksi.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, pasokan komoditas cabai yang masih terbatas menjadi penyumbang inflasi di Banten.
“Per Agustus tahun ini, kebutuhan cabai di Banten mencapai 2.310 ton dengan luas panen 471 hektar, sedangkan pada tahun 2022 kami mencatat kebutuhan cabai di Banten mencapai 6.778 ton, kalau berbicara kebutuhan betul banten masih kekurangan,” kata Agus dalam agenda Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNIP) di Padarincang, Kabupaten Serang, (Jumat/1/9/2023).
Agus melanjutkan, beberapa strategi yang akan dilakukan oleh Pemprov Banten yakni dengan memaksimalkan panen cabai selama empat kali dalam satu tahun, terutama di bulan dengan tingkat kebutuhan cabai yang tinggi.
“Empat bulan strategis diusahan panen, yakni bulan Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha dan tahun baru,” kata Agus.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menambahkan, Kabupaten Serang siap menjadi sentra cabai, guna memenuhi kebutuhan di Banten.
“Sangat siap Kabupaten Serang menjadi senta cabai, kalau dilihat dari nilai uang nya sangat menguntungkan, untuk di Padarincang sendiri kami sudah siap sekitar 15 hektar kurang lebih satu hektar nya itu 15 ton,” terang Tatu.
Hal senada disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, dengan digagasnya Kabupaten Serang menjadi sentra cabai di Banten, diharapkan mampu mendongkrak sektor pertanian khususnya komoditi cabai.
“Kami bertekad agar Banten khusnya Kabupaten Serang menjadi sentra cabai, kalau kita bisa produksi sampai 30 ton Banten bisa menjadi penyumbang juga,” pungkas Imad.
Turut hadir dalam agenda tersebut Kepala Badan Pangan Nasiona Arief Prasetyo Adi, pj Gubernur Banten Al Muktabar serta jajarannya.