SERANG, EKBISBANTEN. COM – Salah satu tokoh masyarakat pendiri Banten, Mardini mengungkapkan kekecewaan pada kepemimpinan Al Muktabar sebagai Penjabat (Pj) Gubernur.
“Beliau itu luar biasa, sebelum menjadi penjabat tuh komunikasinya baik, tapi setelah jadi pejabat tuh sulitnya setengah mati,” ungkap kekecewaannya usai menggelar pertemuan bersama DPRD Banten, Selasa (4/4/2023).
Mardini yang juga merupakan Sekretaris Dewan Pembina Paguyuban Warga Banten (Puwten) mengaku hanya ingin membangun hubungan untuk menyambungkan aspirasi masyarakat agar tersampaikan.
“Ini jangankan ngobrol di rumah dinas, kita pengen ketemu aja ingin bilang sesuatu ga pernah tersampaikan, itulah kekecewaan kita selaku senior,” ujarnya.
Mahdini menuturkan bahwa Al Muktabar itu bukan orang baru kemarin, dirinya sama-sama di Puwten, dimulai dari mendirikan paguron warga Banten. Kemudian ia menilai, bahwa Al Muktabar belum mampu memimpin Banten.
“Yang jelas saya prihatin, orangnya baik tapi untuk memimpin satu provinsi seperti ini rasanya belum mampu, jadi jiwa kepemimpinannya belum ada buat saya tuh,” ujarnya.
Ia juga membandingkan Al Muktabar dengan Wahidin Halim (WH) gubernur Banten sebelumnya dalam hal kepemimpinan.
“Kalau WH yang lalu dia bikin hari-hari tertentu kumpulin masyarakatnya, siapa yang bisa ngobrol dengan dia, ngobrol di rumah dinas,” ujarnya.
Selain komunikasi yang buruk, Mahdini juga kecewa pada Al Muktabar soal tak memperhatikan kebersihan yang menurutnya sangat penting.
“Ini masuk ke Banten kayaknya udah kumuh gitu buat saya. Apalagi tadi saya sholat di Masjid, ngeliat kayak gitu udah kotor semua itu masjid,” ungkapnya.
“Nih gedung-gedung ini masa sih gak ada anggaran buat ngecat atau apalah, janganlah buat renovasi yang besar, yang kecil aja yang terlihat biar kelihatannya bagus. Yang begini-begini menurut saya penting,” tandasnya.
Terakhir, ia mengaku selalu memantau Banten dari jauh dan kembali kecewa saat melihat Banten yang berusia 22 tahun ternyata tak ada sesuatu yang bisa dilihat.