Telan Anggaran Fantastis, Ketua Pusat IMALA Kritik Anggaran Tempat Tidur Gubernur Banten

| Jumat, 14 Februari 2025

| 14:39 WIB

Andra Soni
Andra Soni saat menggelar kampanye. (FOTO: TIM MEDIA ANDRA SONI).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Anggaran hampir setengah miliar untuk pengadaan tempat tidur khusus bagi Gubernur Banten pada periode 2025-2030 memicu reaksi keras dari Ketua Pusat IMALA (Ikatan Mahasiswa Lebak), Ridwanul Maknunah.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (13/2), Ridwanul dengan lantang mengkritik anggaran sebesar Rp426.840.000 hanya untuk tempat tidur Gubernur Banten.

Ia menyebutnya sebagai alokasi yang sangat tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat Banten yang tengah bergulat dengan berbagai masalah ekonomi.

Menurut Ridwanul, anggaran fantastis tersebut menunjukkan ketidakseimbangan yang mencolok dalam perencanaan keuangan daerah.

“Dengan nilai hampir setengah miliar rupiah untuk tempat tidur seorang gubernur, kita harus bertanya; apakah ini investasi untuk seorang raja atau pemimpin yang melayani rakyat?” ujarnya dengan tegas.

Ridwanul menuturkan, Banten yang merupakan salah satu provinsi dengan pendapatan per kapita yang masih jauh di bawah rata-rata nasional, seharusnya memprioritaskan anggaran untuk sektor yang langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Misalnya, dalam meningkatkan kualitas pendidikan, memperbaiki infrastruktur, atau memperkuat sistem kesehatan yang kerap kesulitan menghadapi kebutuhan masyarakat.

“Sementara warga Banten masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar mereka, kita malah melihat adanya alokasi dana yang lebih besar untuk sebuah tempat tidur mewah. Apakah ini mencerminkan kepemimpinan yang sensitif terhadap kondisi rakyat?” tanya Ridwanul.

Ia mengingatkan, dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian, lebih banyak dana seharusnya dialokasikan untuk program-program yang langsung menyentuh masyarakat, seperti bantuan sosial, subsidi kebutuhan pokok, dan pembiayaan bagi UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi rakyat Banten.

“Sangat disayangkan jika alokasi anggaran untuk tempat tidur gubernur, yang secara fungsional tidak memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat, lebih diutamakan daripada pembangunan sektor-sektor yang justru mengentaskan kemiskinan,” kata Ridwanul.

Menurut Ridwanul, Gubernur Banten dan pemerintah daerah harus lebih bijak dalam menentukan prioritas pengeluaran, terutama ketika Banten masih berjuang mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.

“Anggaran yang lebih bijak dan bermanfaat, seperti untuk pendidikan yang berkualitas atau peningkatan fasilitas kesehatan, akan jauh lebih relevan dengan kebutuhan rakyat saat ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, IMALA juga mendesak agar pemerintah daerah lebih terbuka dalam mengalokasikan anggaran dan melibatkan masyarakat dalam setiap keputusan besar yang mempengaruhi kepentingan publik.

“Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam pemerintahan yang berorientasi pada rakyat. Jika pengadaan tempat tidur seharga ratusan juta rupiah ini benar-benar diperlukan, pemerintah wajib memberikan penjelasan yang komprehensif,” pungkas Ridwanul.

Dengan komentar tajam ini, Ridwanul berharap dapat memicu diskusi yang lebih luas mengenai prioritas pengelolaan anggaran daerah yang seharusnya lebih berpihak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Banten.

“Bukan hanya untuk kemewahan segelintir orang di pucuk kekuasaan,” pungkasnya.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top