SERANG, EKBISBANTEN.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Serang, bersama Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, melakukan panen bawang merah melalui metode Demonstration Plot (Demplot) di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang pada Kamis (18/01).
Kegiatan panen demplot bawang merah tersebut merupakan hasil panen yang dikembangkan oleh kelompok tani Sumber Jaya, lingkungan Sawah Luhur, kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat yang hadir langsung memanen bawang mengatakan bahwa tanah yang disediakan oleh pemerintah Kota Serang seluas 7 hektar.
“Tanah yang disediakan untuk bawang ada sekitar 7 hektar, dan bawang merah hasil panennya sekitar 6 sampai 7 ton bawang,” kata Yedi.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil panen tersebut merupkan salah satu langkah pemerintah Kota Serang untuk menangani inflasi di Kota Serang.
“Ini buktinya panen yang dihasilkan untuk mencegah inflasi di Kota Serang dan wilayah sekitarnya,” tutur Yedi.
“Kalau kita datangkan bawang merah dari brebes tentu cukup jauh, namun dinas pertanian kota serang alhamdulillah bisa memanen sendiri,” sambungnya.
Menambahkan hal serupa, Deputi kepala perwakilan Bank Indonesia Banten Haryo Kartiko Pamungkas mengatakan, Kota Serang di tahun 2023 lalu sudah bisa mengendalikan inflasi dengan baik dengan angka 2,11 persen.
“Ini cukup rendah secara nasional jadi memang sinergi dan kolaborasi yang dilakukan pemkot serang mudah-mudahan bisa dilanjutkan lagi kevdepan,” ucap Haryo.
Ia juga mengatakan bahwa di lahan yang dimiliki oleh pemerintah Kota Serang diharapkan bisa mengadakan program-program penanaman yang memang bisa mengendalikan inflasi.
“Sehingga harapan kota semua ditahun 2024 ini inflasi di kota serang bisa terkendali, sebagai informasi di tahun 2024 ini, target inflasi nasional itu sebesar 2, 1/2 persen +- 1 Persen,” tutur Haryo.
Tak hanya itu, Ahmad Ropasi selaku ketua kelompok Tani Sumber Jaya mengatakan bahwa bawang merah yang dihasilkan merupakan bawang merah jenis Bima Brebes yang kualitasnya bagus di lingkungan pasar.
“Jenis bawang yang ditanam ini merupakan jenis bawang bima brebes, ini bawang yang bagus dipasar,” ujarnya.
Adapun untuk harga yang disalurkan dari petani bawang kota serang berkisar Rp20 ribu hingga Rp35 ribu.
“Kalau di tingkat grosir di angka 20 hingga 22 ribu, kalau ecer dari harga 30 hingga 35 ribu perkilonya” jelasnya.
“Kalau dipasaran tergantung varitas bawangnya, kalau varitas bawang dari jawa timur itu terbilang rendah dibanding bawang berebes” imbuh Ropasi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DKP3 kota serang Sony August menjelaskan kegiatan panen pada hari ini merupakan panen pertama yang sudah dilakukan penanaman pada bulan november 2023 kemarin.
Pemerintah Kota Serang dalam beberapa waktu ke depan akan terus mengusahakan untuk menanam beberapa jenis tumbuhan yang bisa dilakukan penanaman guna menangani inflasi seperti yang dijelaskan sebelumnya.
“Sebenarnya kita lagi pemetaan, kita sedang melihat bersama pak ahmad ropasi kondisinya apakah ada lahan sawah/padi yang dimungkinkan untuk kita bervaritas bawang lagi, kita inginnya lebih dari 12 hektare kita inginnya 50 hektar,” ungkapnya.
“Mungkin saja ditengah-temgah musim ada lahan padi yang kurang produktif, namun untuk pengolahan lahannya terbilang cukup mahal diangka 30 juta untuk mengolah satu hektar lahan saja,” imbuh Soni.
Selain itu guna memenuhi target yang diharapkan, Kepala DKP3 Kota Serang berharap ke depan Pemkot Serang bisa memiliki lahan bawang minimal 50 hektar untuk tahun 2024 saat ini.
“Kalau tahun ini bisa punya 50 hektar, berarti hasil panen sekitar 50 ton, kalau berbicara 3 bulan produksi berarti satu tahun bisa empat kali panen dengan perolehan sekitar 200 ton dalam satu tahun, kalau seperti hal itu,” tandasnya.*