Senin, 28 Oktober 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Tambah Pemasukan, Warga Kampung Pasir Astian Manfaatkan Lidi jadi Anyaman

and

| Senin, 13 Februari 2023

| 12:33 WIB

Kelompok binaan Desa Sukaraja dalam kegiatan pelatihan membuat piring dari anyaman lidi. (foto : Jule/ekbisbanten.com)

PANDEGLANG, EKBISBANTEN.COM – Kelompok binaan Kampung Pasir Astian , Desa Sukaraja, Kecamatan Warung Gunug, rutin melaksanakan pelatihan membuat anyaman dari lidi, guna meningkatkan perekonomian dan pengetasan pengangguran masyarakat di desa tersebut, Minggu (12/02/2023).

Kegiatan yang dilakukan rutin oleh ibu-ibu dan sebagian anak muda ini memang sangat inspiratif, buah dari tangan kreatif mereka mampu membuka peluang-peluang usaha serta secara langsung turut meningkatkan sumber daya manusia yang ada.

Penggagas Kampung Pasir Astian Eha Julaeha mengatakan, di Pandeglang sendiri sudah ada kelompok di beberapa kecamatan yang berhasil dibentuk.

”Selain disini, beberapa kelompok yang sudah kami bina yang sudah berjalan mulai dari bulan Januari 2023. Beberapa kelompok yang sudah saya bina alhamdulillah sudah mencapai 12 kelompok yaitu yang terletak di Pandeglang, Menes, Panimbang,” kata Eha.

”Alhamdulillah ini kita berkolaborasi dengan program UMKM, mudah-mudahan di Kabupaten Pandeglang ini gerakan kepedulian kita untuk memberdayakan masyarakat memiliki skil dan memiliki kegiatan, serta aktif untuk berusaha itu tercapai,” tambahnya.

Terakhir Eha juga berharap kegiatan ini nantinya dapat dilirik oleh pemerintah kaitannya dengan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan tersebut.

”Harapan nya ya maju terus dan bisa dilirik sama pemerintah, ya tiap pemerintahan supaya bisa membantu lah kebutuhan apa saja yang kami perlukan, karena kadang-kadang kalau ada pelatihan itu ibu-ibu dipinta uang ya ngga mampu, kalau ada perhatian kan setidaknya bisa membantu sarana dan prasarana koperasi pengerajin lidi.

Salah satu anggota kelompok binaan Suhati mengungkapkan alasan ia mengikuti pelatihan ini karena berawal dari kebutuhan ekonomi.

”Ikut ini awalnya karena kebutuhan, Kan kebanyakan disini kerja serabutan suaminya, kalau ada kerjaan disawah ya kesawah, sedangkan sawah itukan paling juga sebulan beres, kebanyakan nganggur tapi dengan adanya kelompok binaan ini siapa tau bisa membantu perekonomian masyarakat, apalagi nanti untuk kedepannya kita ngga fokus di anyaman aja makanya ibu-ibu disini antusias sekali, Jadi pengen bisa gitu, intinyamah pengen membantu suami, semuanya pengen bisa antusias, kapan aja kami siap,” ungkapnya.

”Saya merasa terbantu dengan adanya kelompok binaan ini, saya merasa terbantu dari segi pengetahuan jadi kita bisa tau kalau ada orang yang nebang pohon kelapa kan kita suka minta lidinya yang masih hidup untuk jadi bahan anyaman jadi piring, pot bunga, dan hiasan-hiasan pokonya intinya mendapat ilmu menambah ilmu ibu2 disini,” tambahnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top