JAKARTA, EKBISBANTEN.COM – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, Sekolah Islam Terpadu (SIT) Bina Bangsa menggelar kegiatan kunjungan edukatif ke Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Sebanyak 208 siswa ikut serta dalam kegiatan ini, terdiri dari 141 siswa SD kelas 6 dan 67 siswa SMP. Mereka mendapat kesempatan untuk melihat langsung proses kerja lembaga legislatif sekaligus mempelajari sistem demokrasi Indonesia secara langsung.
Kunjungan ini disambut hangat oleh Anggota Komisi X DPR RI, Prof. Dr. Ir. H. Furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendidikan politik sejak usia dini.
“Adik-adik sekalian adalah calon pemimpin masa depan. Mengenal parlemen dan sistem pemerintahan sejak dini akan membentuk kalian menjadi warga negara yang sadar, kritis, dan bertanggung jawab,” ujarnya di hadapan para siswa.
Selain sambutan, para siswa juga mengikuti sesi edukatif bersama Pranata Humas Setjen DPR RI, Agraha Dwita Sulistyajati, S.I.Kom. Ia menjelaskan secara interaktif tentang fungsi DPR, proses legislasi, hingga pentingnya partisipasi publik dalam sistem demokrasi.
Para peserta juga diajak berkeliling melihat langsung berbagai fasilitas di kompleks parlemen, termasuk museum, ruang sidang paripurna, dan ruang rapat komisi.
Direktur SIT Bina Bangsa, Dr. Ika Pratiwi, S.Pd., M.M., menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran tematik dan kontekstual yang diterapkan di sekolah.
“Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran kebangsaan dan semangat untuk berkontribusi,” ungkapnya.
Salah satu siswa, Juan Kurniawan Muzakir dari kelas 7, mengaku antusias mengikuti kegiatan ini. “Saya sangat senang bisa datang ke Gedung DPR. Melihat langsung tempat anggota dewan berdiskusi membuat saya jadi lebih paham tentang cara kerja pemerintahan,” tuturnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari pihak DPR RI. Perwakilan Biro Humas dan Protokol DPR menyampaikan bahwa lembaga legislatif terbuka terhadap kunjungan dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, sebagai bagian dari upaya pendidikan politik sejak dini.*
