SERANG, EKBISBANTEN.COM-Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Rau, Kota Serang, Rabu (13/3/2024).
Sidak tersebut dilakukannya dalam rangka memastikan ketersedian stok serta mengecek harga barang dan di pasaran saat memasuki awal bulan Ramadan.
Usai sidak, Al Muktabar mengklaim kenaikan harga bahan pokok masih dalam batas wajar dan masih terkendali. Bahkan, menurutnya kenaikan harga menjadi hal yang biasa saat memasuki awal ramadan.
“Tadi saya cek memang ada beberapa bahan pokok yang harganya naik sedikit. Tapi itu (relatif) masih wajar, masih aman,” katanya setelah melakukan sidak bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten.
Menurutnya, harga naik disebabkan stok komoditas yang dibatasi sendiri oleh para pedagang. “Maka antara supply and demand disepakati harganya segitu. Secara relatif masih aman, belum yang ekstrem banget,” sambungnya.
Adapun, kata Al, sejumlah bahan pokok dan komoditas yang mengalami kenaikan di antaranya cabai rawit merah, cabai merah, telur ayam, bawang putih, beras, dan daging sapi. Kenaikan komoditas itu, lanjutnya, terjadi dibeberapa daerah, bukan hanya di Banten saja.
Walaupun naik, sambung Al, yang terpenting ialah stok atau ketersediaan komoditas tersebut masih ada di pasaran dan Al mengklaim tidak terjadi kelangkaan.
“Kita cek memang ada sedikit kenaikan harga eceran tertinggi (HET). Tapi stok kita masih mencukupi. Saya juga sudah sampaikan kepada Bulog, agar bisa terus menggencarkan penyalurkan beras SPHP nya ke seluruh pasar tradisional yang ada di Banten secara merata,” jelasnya.
Sementara itu, seorang pedagang bahan pokok di Pasar Induk Rau Iman menuturkan, kenaikan harga sudah terjadi sebelum bulan Ramadan. Bahkan, dirinya kerap kali mendapatkan protes dari pembeli yang merasa harga bahan pokok tidak kunjung turun.
“Kalau naik sudah dari minggu lalu, sebelum puasa itu udah pada naik, kaya cabe, bawang, naiknya lumayan,” katanya.
Serupa dengan Iman, Muhrom pedagang cabai menuturkan, harga cabai merah mengalami kenaikan hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Padahal sebelum ramadan, katanya, harga cabai masih di angka Rp50 sampai Rp70 ribu. Kenaikan juga terjadi pada bawang putih yang tembusl Rp40 ribu perkilogram.
Pun demikian dengan daging ayam dan telur ayam juga mengalami kenaikan hingga angka Rp40 ribu perkilogram dari yang sebelumnya Rp36 ribu. Lalu telur ayam juga naik dari harga kisaran Rp28 ribu perkilogram, kini menjadi Rp32 ribu.
Tak ketinggalan, daging sapi juga turut mengalami kenaikan, berada di kisaran harga Rp140 ribu perkilogram. Naik tipis dari harga sebelumnya Rp135 ribu perkilogram.
“Sekarang masuk Ramadan masih stabil (daging sapi) di Rp140 ribu. Biasanya menjelang Idul Fitri harga akan naik sampai Rp150 ribu perkilo. Sudah seperti adat saja itu,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, pedagang sembako Muksin menuturkan, harga minyak curah juga turut mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya Rp14 ribu perliter, menjadi Rp16 ribu perliter.
Ia menerangkan, kenaikan itu dibatasi distributor hanya 1 dus atau 12 liter. Dari pihak distributor, katanya, harganya sudah tinggi, di angka Rp15 ribu perliternya.
“Kita jual ambil untung hanya seribu,” pungkasnya.