SERANG, EKBISBANTEN.COM – Danrem 064/Maulana Yusuf (MY) Brigjen TNI Andrian Susanto bersama para ulama dan pimpinan ormas Islam di Banten sepakat memperkuat sinergi menjaga kondusivitas wilayah pasca unjuk rasa yang sempat berujung ricuh.
Pertemuan digelar di ruang kerja Danrem 064/MY pada Rabu (3/9/2025). Kunjungan silaturahmi tersebut dipimpin KH Embay Mulya Syarif selaku Ketua Forum Musyawarah Ulama, Akademisi, dan Tokoh Masyarakat Banten.
Hadir pula jajaran PW MUI Banten, Muhammadiyah, Persis, Mathlaul Anwar, DDII, IPHI, Wahdah Islamiyah, Bakomubin, serta KBPII Banten.
Danrem yang didampingi Kasi Intel Kasrem 064/MY dan jajaran Korem menyampaikan, sinergi antara aparat keamanan, ulama, dan elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah provokasi.
“Sesuai arahan Panglima TNI, sinergi TNI-Polri bersama ulama, ormas Islam, dan Pam Swakarsa sangat penting. Kolaborasi inilah yang menjaga kondusivitas wilayah dan mencegah provokasi,” katanya.
KH Embay Mulya Syarif menambahkan, selama ini hubungan TNI dengan ulama di Banten terjalin harmonis.
“Banten bukan zona merah. TNI menjaga keamanan, ulama menjaga keimanan. Ulama punya peran besar mengarahkan anak muda agar tidak terseret aksi anarkis. TNI-Polri punya keterbatasan massa, di situlah peran ulama sangat penting,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, para ulama dan ormas Islam Banten juga menyampaikan lima poin pernyataan sikap, yakni:
- Mengajak masyarakat Banten bersatu menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah.
- Menjunjung semangat silih asah, silih asih, dan silih asuh dalam memperkokoh NKRI.
- Mendorong mahasiswa dan masyarakat menyampaikan aspirasi secara profesional tanpa tindakan anarkis.
- Mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas nasional.
- Mengajak umat Islam meningkatkan iman dan takwa agar tercipta negeri yang aman dan damai.
Pertemuan ini menegaskan pentingnya kebersamaan seluruh elemen masyarakat bersama TNI-Polri, ulama, dan ormas Islam dalam menjaga stabilitas keamanan serta keharmonisan sosial di Banten.*
