SERANG, EKBISBANTEN.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten mencatat, peredaran uang tunai selama penerapan PPKM Darurat setiap harinya rata-rata sebesar Rp56,59 miliar atau naik 33,24 persen dibandingkan bulan Juni 2021.
“Sementara itu, rata-rata penyetoran uang tunai dari perbankan yang masuk ke KPw BI Banten secara harian melambat 20,48% (month to month) dari Rp 16,76 miliar menjadi Rp 13,32 miliar pada Juni 2021,” kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (23/4).
Erwin menjelaskan, perkembangan tersebut mencerminkan bahwa aktivitas ekonomi Banten di masa PPKM Darurat terus bergulir naik.
“Hal ini salah satunya ditopang oleh kinerja sektor industri kritikal dan sektor esensial lainnya. Tetap kuatnya sektor industri tersebut juga diindikasikan oleh perkiraan Prompt Manufacturing Index (PMI) di Banten sebesar 53,75 persen atau telah melewati threshold ekspansi,” katanya.
Terkait operasional bank dalam masa PPKM, Pemimpin Kantor Regional PT Bank BRI Wilayah 3 yang membawahi Banten Sutadi mengatakan, pelayanan operasional Bank BRI termasuk kegiatan esensial dan tetap mengacu protokol bisnis dan protokol kesehatan.
Sutadi juga menegaskan bahwa ia terus memonitor pelaksanaan prokes termasuk mengantisipasi kemungkinkan melakukan penyesuaian operasional kantor dan pegawai ke alternate site bila ada yang terpapar covid, ditempuh agar layanan tetap berlangsung dan kantor tetap steril dan aman.
“BRI juga mengatur jumlah nasabah di banking hall sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan,” kata Sutadi.
Sementara itu, Pemimpin Regional PT Bank BJB yang membawahi Banten Edy Kurniawan Saputra mengatakan, Bank BJB mendukung program pemerintah menekan laju penularan Covid 19 serta mensukseskan kelancaran pelaksanaannya.
Lebih lanjut, Edy menekankan pentingnya penggunaan non tunai tidak dapat ditawar lagi demi keselamatan bersama.
“Dengan bekerjasama dengan KPW BI Banten, PT Bank BJB aktif meluncurkan program digitalisasi antara lain BJB Digi, BJB Digicash, QRIS bertujuan agar layanan non tunai PT Bank BJB kepada masyarakat lebih optimal termasuk mempercepat akselerasi keuangan daerah,” katanya.
Edy berharap kebijakan PPKM yang dicanangkan pemerintah berjalan sesuai harapan dan perekonomian Banten khususnya dan Indonesia umumnya dapat meningkat dengan baik.
Direktur Operasional dan Transformasi Bank Banten Denny Karim menyatakan, di tengah pandemi yang belum mereda Bank Banten sebagai agen pembangunan di daerah memberi sejumlah fasilitas dan keringanan bagi pelaku UMKM, melalui penyaluran kredit dengan tetap berprinsip kehati-hatian, menjaga harapan tetap terjaganya roda ekonomi, termasuk upaya memberi layanan dan pengembangan layanan digital sehingga transaksi bisa dilakukan dengan aman dan nyaman. Denny juga menyampaikan bahwa Bank Banten terus mengelola likuiditas yang optimal guna menjaga kesehatan Bank terus terjaga.
Lebih lanjut, Kepala Kantor BI Banten, Erwin Soeriadimadja mengapresiasi Perbankan dan juga Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) yang terus memberi dukungan untuk kelancaran pelayanan di masyarakat.
“Saya berharap kita harus terus berikhtiar dan sinergis agar layanan kebutuhan uang masyarakat dapat terlayani dengan baik termasuk digitalisasi sistem pembayaran di tengah pandemi agar kegiatan ekonomi di Banten terus bergulir dan tumbuh mengesankan dalam masa pemulihan ekonomi,” pungkasnya. (*/ismet)
]]>