Jumat, 3 Januari 2025
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sasar Milenials, RedDoorz Umumkan Merek Hotel Baru "Sans"

| Kamis, 22 Oktober 2020

| 18:54 WIB

EKBISBANTEN.COM – RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel online terbesar di Asia Tenggara mengumumkan rencana perubahan strategi bisnis dalam membangun perusahaan new-age hospitality, hari ini (22/10), saat acara virtual media diskusi di Jakarta. Visi terbaru RedDoorz untuk menjadi ekosistem produk akomodasi yang mendukung kebutuhan dari setiap kalangan dengan merek-merek berbeda.

[adrotate group="5"]

VP Operations of RedDoorz Adil Mubarak mengatakan, RedDoorz menhadirkan merek hotel baru dalam rangka memperkuat rencana ke depan, RedDoorz akan menghadirkan merek hotel baru, yakni, Sans Hotel. Properti pertama untuk merek hotel ini akan hadir pada pertengan November 2020. Sans Hotel nantinya akan menjangkau pelancong dari generasi GenZ dan millennial.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020, populasi penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) akan mencapai 179.1 juta orang, dan lebih dari sepertiganya atau sekitar 63.5 juta adalah millenials (usia 21-36 tahun). Hal ini menjadikan generasi millenials sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia, termasuk sektor pariwisata. Ditambah lagi,millennials dan genZ adalah social media savvy, yang gemar berbagi foto dan video estetik dari perjalanan mereka di platform social media.

“Saat ini, kami tengah mempersiapkan beberapa properti yang akan menjadi Sans Hotel,” ungkap Adil. “Peluncuran merek baru ini nantinya akan memperkuat langkah kami menuju platform multi-brand hospitality. Dengan peluncuran produk co-living, KoolKost di awal tahun ini, kami ingin menjadi one-stop platform untuk memenuhi kebutuhan akan akomodasi. Indonesia merupakan negara majemuk dan memiliki generasi muda yang dinamis, Sans nantinya akan menjadi teman perjalanan anak muda setelah masa pandemi ini, dengan memberikan nuansa hangat dan muda serta memenuhi standar kebersihan dan kesehatan di setiap properti,” papar Adil.

Sans berasal dari bahasa gaul dari “santai”, nantinya akan memberikan pengguna dengan layanan hospitality yang mengedepankan semangat anak muda serta nuansa santai. Sans Hotel akan dilengkapi dengan furnitur trendi serta amenities yang dirancang untuk memberikan kesan santai yang sesuai dengan nama Sans. Sans diposisikan untuk memberikan kenyamanan bergaya yang dipadukan dengan teknologi pintar dan harga terjangkau.

Produk dan layanan yang ditawarkan bervariasi mulai dari akomodasi beranggaran rendah hingga yang lebih premium, pengalaman menginap di akomodasi yang design-inspired serta layanan perpanjangan jangka waktu menginap.

RedDoorz Indonesia juga mengalami peningkatan bisnis yang cukup positif di kuartal ketiga 2020. RedDoorz mencatat peningkatan sebesar 80 persen dalam pemesanan kamar dan peningkatan tingkat hunian hingga 50 persen selama Maret hingga Oktober 2020.

Angka ini lebih diatas rata-rata okupansi nasional yang hanya 36 persen (berdasarkan Laporan STR Hotel Database, perusahaan bisnis intelijen independen untuk hospitality.

“Menghadapi ketidakpastian seraya memenuhi kebutuhan travelling saat masa pandemi ini, RedDoorz telah meluncurkan beberapa produk seperti HygienePass dan RedHeroes, yang membantu kami serta mitra properti bertahan. Pertumbuhan bisnis yang cukup positif di kuartal ketiga ini membuat kami semakin optimis dan berharap pariwisata domestik akan pulih kembali. Dengan semangat dan optimisme ini, kami tengah bersiap untuk memasuki fase untuk terus bertumbuh di industri ini,” kata Adil secara tertulis, Kamis (22/10).

Berdasarkan, laporan terbaru dari McKinsey terkait industri travel dan pariwisata, ada tanda-tanda permintaan laten untuk travelling.

Konsumen tertarik untuk untuk berwisata kembali setelah larangan untuk traveling diangkat, bahkan bersedia untuk melakukannya sebelum vaksin tersedia.
Selain itu, riset dari Blackbox and Dynata mengungkapkan 44 persen dari responden saat ini tidak ingin untuk melakukan perjalanan internasional, mereka lebih memilih perjalanan domestik dengan mementingkan faktor kesehatan dan keamanan.

Pariwisata domestik juga diprediksi akan semakin diminati saat ini. Tak ayal, pemerintah pun berupaya meningkatkan kembali industri pariwisata dengan membuka beberapa destinasi pariwisata.

“RedDoorz percaya pada upaya pemerintah dalam memulihkan kembali industri ini. Oleh karenanya, kami selalu terbuka untuk dapat bahu-membahu bersama pemerintah untuk meningkatkan kembali industri pariwisata dan perhotelan di Indonesia.” tandas Adil.

“Saat industri ini kembali normal, RedDoorz telah siap menjadi perusahaan pertama yang mampu meraih pertumbuhan penuh dan senantiasa terus memberikan nilai lebih kepada konsumen dan stakeholder kami,” sahut Adil. (*/Raden)

]]>

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top