Alasanya, supaya para peserta mendapatkan pengalaman baru dan mampu mengembangkan skill dalam dunia usaha dan industri yang di butuhkan saat ini.
Sekretaris PKBM Pandeglang Moh Fikri Tanzil mengatakan, saat ini pelaku usaha sudah memiliki trend bisnis start up seperti photography, barista, desain grafis, periklanan, dan usaha sejenis.
“Untuk itu sebagai satuan pendidikan nonformal yang memberdayakan masyarakat perlu menyongsong trend pelaku usaha saat ini,” ungkap Fikri melalui pesan Whastapp, Kamis (17/9).
Tidak hanya itu, beberapa usaha Industri seperti Raja Cetak, Inspirasi Phorography, Global Trust Media, Bughats.Co menjadi partner dalam prohgram kali ini.
“Bahkan, beberapa tokoh Masyarakat, Pondok Pesantren, dan Lembaga Pendidikan lainnya menyambut baik kehadiran PKBM Maju Bersama,” ujarnya.
Senada dengan Fikri, Pengamat Pendidikan Provinsi Banten Agung Fauzi menuturkan, kehadiran PKBM menjadi tonggak bagi masyarakat yang membutuhkan pendidikan serta meningkatkan skills masyarakat yang terkendala usia, ekonomi, dan masalah lainya.
“Konsep lingkaran pemberdayaan menjadi konsep baru yang ditawarkan oleh pendidikan nonformal. Dengan mengkolaborasikan masyarakat dan pelaku bisnis,” imbuhnya.
Sementara itu, Pembina PKBM Dede Hasrudin mengungkapkan bahwa konsep ini sangat tepat untuk memupuk skill agar peserta didik yang ada di tempatnya kelak mampu bersaing dengan kebutuhan zaman.
“PKBM yang di bawah kepemimpinan Setiati Sutisna ini diharapkan agar dapat berkembang dan dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin melajutkan pendidikan,” pungkas Dede. (*/Raden)
]]>