Kamis, 21 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sanuji-Fajar Komitmen Genjot Kualitas Pendidikan Hingga Pembangunan Infrastruktur di Lebak

Mohamad Yusuf Fadilah

| Jumat, 19 Juli 2024

| 19:08 WIB

Bakal calon bupati Lebak Sanuji Pentamartamarta berkomitmen meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di Kabupaten Lebak dengan menuntaskan wajib belajar 9 tahun. (Foto: Istimewa)

EKBISBANTEN.COM – Bakal calon bupati dan wakil bupati Lebak 2024-2029 Sanuji Pentamarta – Dita Fajar Bayhaqi berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan, ekonomi masyarakat dan pembanganunan infrastruktur di Kabupaten Lebak.

Demikian diungkapkan Sanuji-Fajar saat ditanya wartawan soal langkah taktisnya memajukan Kabupaten Lebak  5 tahun ke depan, Jumat, 19 Juli 2024.

“Kami akan serius mengawal pembangunan Kabupaten Lebak dalam pendidikan, baik umum, maupun yang berbasis keagamaan seperti pesantren, baik yang tradisional atau pun modern,” kata Sanuji.

BACA JUGA: PSI Berikan Dukungan Sanuji-Dita di Pilkada Kabupaten Lebak 2024

“Semua tak luput dari perhatian Sanuji-Fajar agar wajib belajar 9 tahun terealisasi dengan baik di Kabupaten Lebak dan memudahkan para alumni pesantren, baik tradisional dan modern untuk menempuh pendidikan formal setara SMP, SMA serta beasiswa bagi siswa berprestasi dan kurang mampu demi meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik dan merata,” sambung Sanuji.

Sanuji menilai, pendidikan menjadi salah satu prioritas utama yang harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya demi memajukan Kabupaten Lebak dengan ekonomi maju.

“Sebab Sanuji-Fajar  melihat masih banyak penduduk Lebak yang belum menikmati bangku sekolah secara lebih baik. Untuk itu kita dorong dan edukasi para orang tua untuk menempatkan pendidikan menjadi satu dari sekian banyak skala prioritas rumah tangga, sehingga tekad menaikkan IPM Kabupaten Lebak jadi nyata, bukan wacana belaka,” katanya dengan serius dan penuh kesungguhan.

BACA JUGA: Sanuji Pentamarta Akan Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Akses Modal UMKM Lebak

Jika terpilih, Sanuji juga berkomitmen agar masyarakat berpenghasilan lebih baik dan memiliki kemampuan dalam mengelola potensi daerah menjadi sumber pendapatan untuk kebaikan masyarakat Lebak.

“Sanuji-Fajar juga akan mengaktivasi RT RW untuk mendorong warganya menuntaskan wajib belajar 9 tahun, insentif RT dan RW juga akan diberlakukan secara efektif,” katanya.

Jargon Lebak Emas yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi maju, berkeadilan dan sejahtera semakin dikuatkan sesuai dengan potensi Lebak yang masyarakatnya dikenal relijius.

“Sanuji-Fajar juga berkomitmen menghadirkan layanan birokasi yang bersih,  masyarakat yang guyub, rukun dan saling bersinergi, dan adil dalam pemerataan pembangunan adalah komitmen  membuat kabupaten Lebak dengan keemasan potensinya menjadi kian bersinar,” katanya.

Selain itu,  Sanuji-Fajar juga akan meningkatkan insentif imam dan guru ngaji, guru madrasah, pimpinan pondok pesantren, Insentif desa dan Insentif RT / Rw.

Terkait dengan pembangunan infrastruktur, khususnya di desa-desa dan wilayah yang aksesnya sulit Sanuji mengaku akan menjadi prioritas utama di masa kepemimpinannya.

“Agar akses ekonomi terbuka, pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya harus berjalan bersama, sebab itu kami butuh dukungan masyarakat Lebak lebih luas untuk berjalan bersama wujudkan pembangunan Lebak lebih dinamis, agresif dan dapat dirasakan oleh masyarakat lebih cepat,” katanya.

Sanuji menambahkan, bahwa komitmen Sanuji-Fajar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja merupakan skala prioritas yang harus direalisasikan.

“Tanpa dukungan rakyat Lebak, mustahil perubahan pembangunan dapat terwujud, mari bersama kita bangun Lebak dengan semangat kebersamaan, dalam bingkai NKRI untuk Lebak lebih baik,” katanya.

Secara terpisah, Ketua Umum Masyarakat Lebak Bersatu, Adang Hadiyana, menyatakan terkait dengan Indek Pembangunan Manusia yang terdiri dari 3 variabel seperti Kesehatan (Harapan Hidup), Pendidikan (Lama Sekolah) dan Pendapatan (PDB/income perkapita) masih rendah dan berpotensi untuk dinaikkan jika ada political will Kepala Daerah untuk melakukannya.

Berdasarkan data statistik 2023 IPM Kabupaten Lebak paling rendah di Banten diakibatkan rendahnya pendidikan di kabupaten Lebak hanya 45,93 persen total masyarakat Lebak mulai umur 15 tahun ke atas hanya lulusan Sekolah Dasar.

“Artinya, ini hampir setengahnya tidak melanjutkan sekolah ke SMP apalagi sampai SMA. Dengan dasar ini kita juga menghitung kenapa banyak anak yang putus sekolah diakibatkan faktor ekonomi. Hambatan ini harus diselesaikan dengan kebijakan yang pro rakyat,” katanya.

Solusinya, imbuh Adang, Sanuji-Fajar harus mampu membuka peluang usaha, memudahkan pengurusan legalitas usaha, untuk UKM, IKM, dan mikro kecil dan menumbuhkan lapangan kerja untuk masyarakat Lebak agar angka kemiskinan dapat turun secara perlahan namun pasti, program ini harus berkelanjutan dan jangka panjang.

“Jangan seperti yang ada saat ini yang  sudah memimpin cukup lama namun hanya bisa mengurangi kemiskinan dari 9,17 persen ke 8,68 persen, artinya cuma mampu 0,85 persen saja, harus ada gebrakan yang riil dan langsung dirasakan oleh rakyat, jika itu terjadi, tak mustahil Lebak akan berkembang dengan daya saing yang membuat urang Lebak bangga dan potensi emas Kabupaten Lebak dapat lebih bersinar terang,” pungkasnya.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top