SERANG, EKBISBANTEN.COM – Pandemi virus korna (Covid-19) tak hanya memberikan dampak pada kesehatan, tapi juga perekonomian masyarakat secara luas. Termasuk bagi pebisnis dan artis terkenal Dian Sastrowardoyo yang harus memutar otak agar tetap bertahan dari terpaan pandemi.
“Pandemi ini selain cobaan juga menjadi pembelajaran yang baik bahwa kita harus sadar bisa beradaptasi, mau bekerjasama dan berkolaborasi. Karena yang saya rasakan justru temen-temen yang survive (bertahan) bisnisnya justru mereka yang bisa beradaptasi dengan keadaan yang baru ini,” ucap Dian saat menjadi panelis kegiatan Temu Responden Bank Indonesia 2020 bertemakan “Bertahan dan mencari Peluang di Era Pandemi” yang digelar Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten secara virtual, Selasa (10/11).
Pemeran film Adapa Apa Dengan Cinta (AADC) ini bercerita, pandemi Covid-19
sangat memberikan dampak terhadap usaha yang sudah dirintisnya beberapa tahun lalu. Sehingga kata Dian, kondisi saat ini tidaklah mudah termasuk bagi dirinya.
Diketahui, wanita kelahiran 16 Maret 1982 melirik bisnis fotografi dengan mendirikan Frame A Trip pada 2017. Ini merupakan startup pemesanan fotografi lokal online. Selain itu, ia juga membangun restoran cepat saji bernama MAM dan 3 Skinny Minnies.
“Jadi kita gak boleh jadi orang yang ekslusif. Tapi bagaiamana bisa berkolaborasi dengan orang-orang yang tidak pernah kita ajak kerjasama sebelumnya. Justru kalau bisa kita ajak ngobrol dan meeting online. Gak apa-apa, rich out. Dan juga kita harus mau terbuka untuk orang-orang yang mau kita ajak berkolaborasi dengan kita,” katanya.
Dian melanjutkan salah satu adaptasi model bisnis yang ia lakukan yakni dengan menyesuaijan permintaan pelanggannya di era pandemi
“Di dalam bisnis kita juga punya tantangan baru sehingga bisa memanfaatkan semua chanel. Karena saya merasakn banget dari bisnis kecil yang coba saya jalani. Bagaimana kita bisa untuk pindah memanfaatkan teknologi digital, terus kita bisa dengan cepat berinovasi dan beradaptasi dengan membuat layanan baru dengan kebutuhan orang yang saat ini telah berubah. Apalagi dengan adanya pembatasan sosial, apakah kita bisa cepat beradaptasi dan customisation dari barang atau jasa kita serta bagaiamana penawarannya,” tutup Dian. (Red)
]]>