SERANG, EKBISBANTEN.COM – Mantan Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki, memberikan catatan tentang kondisi Banten dalam peringatan HUT ke-23 Provinsi Banten pada rapat Paripurna DPRD. Pada kesempatan itu, ia mengkritik budaya dinasti dan korupsi yang masih ada di Banten.
“Saya ingin menyampaikan hal yang mengecewakan, ialah merebaknya korupsi. Hampir selama tidak kurang dari 7 tahun Provinsi Banten berada dalam inkubasi,” katanya dalam sambutan, Rabu (4/10/2023).
Menurut Ruki, di usia yang ke-23, Banten masih sulit lepas dari jeratan kasus korupsi. Budaya lancung itu harus dikikis dengan adanya perubahan mental.
“Mengatasi korupsi bukan hal mudah, karena bersumber dari hal yang di dalam yaitu sifat manusia yang disebut dengan serakah. Itu mental of greedy, susah menghilangkan serakah,” ujarnya.
Lalu soal politik, kata Ruki, Banten masih sulit lepas dari budaya politik oligarki berbasis keluarga alias dinasti. Ia mengatakan bahwa hal itu haruslah dihilangkan, sebab akan merusak menutup kesempatan orang baik untuk memimpin dan merusak demokrasi di Banten.
“Pada hakikatnya menimbulkan ketidakadilan dan orang-orang terbaik di Banten ini tidak akan masuk ke dunia politik dan ada untuk memperbaiki negeri,” paparnya.
Banten, kata Ruki, jangan sampai melupakan prinsip-prinsip pemerintah yang baik dan bersih. Hal itu tentu harus didasarkan atas budaya meritokrasi atau kekuasaan berdasarkan usahanya bukan dinasti.
“Ada meritokrasi, selektivitas dan prioritas sepertinya terlupakan. Ada juga efisiensi, efektivitas sepertinya juga terlupakan. Program juga kurang mendapatkan perhatian,” pungkasnya.
