Sementara Dana Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) Pemkot Serang mencapai 4,62 persen atau Rp63,98 miliar.
“Jadi secara keseluruhan sudah bagus, pemerintah kota secara keseluruhan realisasi anggaran kita mencapai 95,38 persen. Jadi SILPA-nya itu hanya 4,62 persen,” kata Walikota Serang Syafrudin kepada wartawan usai melakukan rapat evaluasi pelaksanaan APBD tahun 2020 melalui zoom meting di Diskominfo Kota Serang, Senin (15/2).
Dikatakan Syafrudin, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengalami SILPA paling banyak yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencapai 12,39 persen atau Rp16,99 Miliar, Kecamatan Kasemen 12,06 persen atau Rp2,74 Miliar.
Sementara itu, Sekretariat Kopri 11,23 persen atau Rp114,36 Juta, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Serang mencapai 10,07 persen atau Rp230,60 Juta, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang 8,03 persen atau Rp340,78 Juta.
Sementara itu, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mengatakan ada beberapa OPD yang ia kritisi untuk mendapatkan kejelasan terhadap OPD yang tidak memnuhi target realisasi. Terutama kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Indagkop) Kota Serang karena mengalami perubahan target.
“Kok targettannya bisa rubah, berubah atau apa, enggak dirubah juga enggak apa-apa yang paling penting mencapai target atau tidak. Ketika tidak mencapai target gampang nanti mengevaluasinya OPD,” katanya.
Meskipun demikian, nantinya permasalahan tersebut akan dicarikan solusi secara bersama-sama. Hal itu perlu dilakukan agar evaluasi APBD Kota Serang ada tindak lanjut untuk perbaikan kedepannya. (Raden)
]]>
