Selasa, 17 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Raih Gelar Doktor di UIN SGD, Ketua Presidium FSPP Provinsi Banten Beri Solusi Efektif Pembelajaran Maharah Kalam

Esih Yuliasari

| Kamis, 27 Juni 2024

| 12:00 WIB

Sulaiman Effendi
Ketua Presidium FSPP Provinsi Banten, Dr. KH. Sulaiman Effendi saat melaksanakan sidang terbuka promosi doktor di UIN SGD Bandung. (FOTO: DOK. PRIBADI).

EKBISBANTEN.COM – Ketua Presidium Forum Silaturrahim Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten, KH. Sulaiman Effendi meraih Gelar Doktor Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

Adapun sidang senat terbuka promosi Doktor tersebut dilaksanakan di Aula Selatan Lantai 4 Gedung Pascasarjana Kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Rabu (26/6/2024).

Dalam kesempatan itu, KH Sulaiman Effendi memaparkan disertasi berjudul: “Efektivitas Pembelajaran Maharah Kalam Menggunakan Metode Langsung dengan Media Video Pembelajaran di Ponpes Mahahijussadat dan Pesantren El-Karim, Lebak, Banten”.

Maharah kalam merupakan kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara.

Studi tersebut dilakukan dalam rangka menjawab problem (permasalahan) pengajaran bahasa Arab di Pondok-pondok Pesantren yang menggunakan metode langsung.

Di mana, kebanyakan pondok pesantren menggunakan metode ini karena dianggap membuat santri bisa paling cepat berdialog dengan bahasa Arab. Sementara pada kenyataannya justru ada kelemahan.

“Kebanyakan metode pengajaran bahasa Arab yang digunakan untuk pondok pesantren itu adalah metode langsung artinya anak dihadapkan dengan langsung berbicara, tidak mengutamakan nahwu dan shorof atau tata bahasa tapi anak diajak langsung berbahasa arab,” ungkapnya.

“Dan ini dianggap bisa membuat anak bisa cepat berdialog dengan bahasa Arab. Tapi ternyata setelah kita jalani ada kelemahan. kelemahannya adalah anak itu berbicara berbahasa Arab tapi intonasi dan susunan bahasanya susunan bahasa Indonesia,” sambung KH. Sulaiman Effendi.

Menurutnya, hal tersebut menjadi problem tersendiri lantaran saat santri dihadapkan oleh orang Arab asli maka pembicaraan santri akan susah dipahami dan hanya akan dipahami oleh kalangan mereka sendiri yang sama-sama belajar.

Untuk mengatasi masalah itu, KH. Sulaiman Effendi menyebut ada beberapa solusi yang bisa diterapkan. Ia menuturkan solusi paling tepat adalah menghadirkan guru yang berasal dari Arab asli. Akan tetapi, lanjutnya, hal itu membutuhkan biaya yang besar dan proses yang panjang.

“Maka, kami memberikan solusi bahwa untuk mengatasi itu di samping Ustaz-nya mengajarkan dialog diskusi atau dialog langsung, juga menghadirkan video-video orang Arab berdialog dengan bahasa yang sederhana, potongan-potongan video itu dihadirkan dalam kelas,” jelasnya.

KH. Sulaiman Effendi mengungkapkan, berkat disertasinya itu dirinya mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari para promotor dan penguji. Hal itu lantaran apa yang disampaikannya sangat relevan dan efektif mengatasi permasalahan yang saat ini dirasakan oleh kebanyakan Pondok Pesantren.

“Apa yang saya angkat dalam disertasi ini dinilai sangat berharga dan diharapkan bisa dijadikan sebagai materi untuk training guru-guru bahasa Arab di pondok-pondok pesantren ataupun di lembaga-lembaga yang menggunakan metode langsung dalam mengajar bahasa Arab agar lebih bermanfaat. Alhamdulillah, ini luar biasa. Terima kasih kepada para promotor dan penguji,” pungkasnya.

Diketahui, Dr. KH. Sulaiman Effendi dipromotori oleh Prof. Badruzzaman M Yunus, Prof. Izzudin Mustofa dan Prof. Faris Badar. Sementara penguji dalam disertasinya yakni Prof. Ade Hidayat, Prof. Nana, Prof. Teti dan Prof. Badrudin.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top