Jumat, 22 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Punya Kinerja Moncer, Lima Saham ini Bisa Jadi Koleksi

Raden Warna

| Kamis, 14 September 2023

| 13:53 WIB

Ilustrasi saham. (Foto/Shutterstock)

EKBISBANTEN.COM – Investasi saham, menjadi salah satu pilihan yang tepat supaya aset yang kita miliki tidak tergerus oleh inflasi dan kenaikan suku bunga setiap tahun.

Memilih saham dengan potensi yang baik untuk investasi jangka panjang, perlu menjadi pertimbangan agar aset yang kita miliki tidak berkurang.

Berikut ini adalah lima saham yang punya kinerja moncer yang bisa kamu koleksi:

  1. PT Astra Agro Lestari AALI

AALI merupakan anak perusahaan Astra Group. Pada tahun 1997 perseroan memutuskan IPO dengan harga penawaran Rp1.550/ lembar saham, saat ini harga saham AALI Rp10.000/lembar saham. Artinya sudah mengalami kenaikan 165 persen sejak IPO dengan market capital sebear 19,7 triliun.

Saat ini AALI mengembangkan diri menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas lahan mencapai 297.011 hektar.

AALI mencatat kinerja positif pada kuartal III tahun 2023 dengan perolehan pendapatan Rp1,8 triliun, melesat naik 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). Sejalan dengan itu, laba bersih AALI mencapai 1,46 triliun atau naik 165 persen (yoy).

  1. Aneka Tambang Tbk (ANTM)

ANTM berhasil dari break dari area change of structure nya sehingga mengkonfirmasi pergerakan hariannya diatas MA 50.

Menjelang pembukaan bursa karbon 2023, berbagai sektor berlomba untuk diversifikasi ke sektor EBT. ANTM menjadi pemegang mayoritas atau 51 persen di perusahaan EV terbesar asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technologi Co Ltd (CATL). Selain CATL, ATNM juga menggandeng perusahaan tersebar asal Korea Selatan LG Energy Solution (LGES).

  1. Bank Jago Tbk (ARTO)

ARTO masih dalam trend bullish, diatas MA (20,100), membentuk inverted hammer, indikasi rebound bearish jangka pendek. Indikator stockhastic di area overshold.

Transaksi M-banking digital pada Mei 2023 melonjak 31,8 persen YoY, sementara itu ARTO membukukan dana pihak ketiga (DPK) pada maret 2023 sebesar Rp9,3 triliun. Dimana 64 persen adalah porsi CASA.

Penyaluran kredit tumbuh 76 persen (yoy), menjadi 10,84 triliun, kredit yang berasal dari partnership dan ekosistem menjadi kontributor utama sebsesar Rp8,1 triliun. Net internet income (NII) naik 34 persen (yoy) menjadi Rp423 miliar, namun laba bersih sedikit terkoreksi 8 persen YoY menjadi 17,5 persen.

  1. Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA resmi melakukan stok split dengan rasio pemecahan 1:5. Kinerja BBCA berhasil menaikan laba bersih sebesar 29,6 persen yoy mencapai Rp40,9 triliun.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh mencapai 11,7 persen sebsesar Rp711,3 triliun. Investor asing juga tercatat membeli saham BBCA sebesar 257,5 miliar pada perdagangan awal Januari 2022.

  1. Bank Rakyat Indonesia (perso) Tbk (BBRI)

Per Maret 2022 BBRI modal inti secara only mencapai Rp212 triliun, sehingga masuk kedala tiers big banks di Indonesia.

BBRI pada kuartal III 2022, mencatat kenaikan laba bersih hingga Rp39,31 triliun, pencapaian tersebut berpotensi masih solid hingga kuartal IV 2022.

Investor asing seperti Blackroad dan Goldman juga optimis dengan kinerja BBRI sehingga aktiv mengakumulasi saham tersebut sejak September 2022.

Disclaimer, investasi saham mengandung resiko yang tinggi dan seluruh nya menjadi tanggung jawab pribadi. Informasi seputar saham tersebut bukan merupakan rekomendasi, ajakan, atau usulan untuk melakukan transaksi jual beli saham. Harga saham selalu berfluktuasi, harap melakukan investasi sesuai keputusan pribadi.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top